Jakarta - Napoli tetap percaya diri menghadapi Juventus pada final Coppa Italia di Stadion Olimpico, Roma, Kamis, 18 Juni 2020 dini hari WIB. Striker Dries Mertens yang disebut sebagai 'the real killer' menjadikan Napoli tak bisa diremehkan Juve. Menariknya, pelatih Juve Maurizio Sarri yang membentuk Mertens seperti sekarang ini.
Mertens tampil sebagai penyelamat Napoli di semifinal kedua Coppa Italia. Golnya menjadikan Napoli menyamakan kedudukan dalam laga melawan Inter Milan di Stadion San Paolo, Minggu, 14 Juni 2020 dini hari WIB.
Hasil imbang 1-1 itu menjadikan I Partenopei menang agregat 2-1. Pasalnya pada semifinal pertama, Napoli menang 1-0 lewat gol Fabian Ruiz.
Mertens pun lolos ke final untuk menghadapi Juve. Tak hanya itu, gol yang dicetaknya menjadikan penyerang tim nasional Belgia ini sebagai top scorer dalam sejarah klub. Kini Mertens mengemas 122 gol selama 310 pertandingan sekaligus melewati pencapaian Marek Hamsik.
Bek Kalidou Koulibaly menyebut Mertens sebagai the real killer alias pembunuh yang sesungguhnya. Menurut dia, kolega dekatnya itu sukses bertransformasi dari pemain sayap yang juga bermain sebagai gelandang serang ini menjadi centre forward.
"Dia banyak berkembang. Kini dia menjadi pembunuh yang sesungguhnya di depan gawang," kata Koulibaly seperti dikutip Sky Sports.
"Seperti Gonzalo Higuain, dia tahu apa yang harus dilakukan. Dia pemain penting dalam skuat ini. Saya bangga bisa bermain bersamanya," tutur Koulibaly yang tengah diincar klub-klub Liga Premier Inggris, Liverpool dan Manchester United.
Namun siapa sangka bila Mertens bisa berubah menjadi mesin gol andalan justru dibentuk oleh Sarri yang kini menangani Juve. Selama 3 tahun di Napoli, Sarri memang gagal memberi trofi. Hanya, dia dinilai sukses membangun tim yang kemudian diteruskan Carlo Ancelotti dan Gennaro Gattuso.
Sarri Sukses Ubah Mertens
Mertens merupakan karya Sarri yang mengubah posisi Mertens menjadi penyerang tengah. Sebelumnya, dia lebih banyak bermain sebagai sayap kanan maupun kiri. Namun saat di PSV Eindhoven, pelatih Dick Advocaat menjadikan Mertens sebagai gelandang serang.
Saat pindah ke Napoli pada 2013, dia masih bermain sebagai winger sampai akhirnya Higuain pergi untuk bergabung dengan Juve. Sarri kemudian memindahkan Mertens ke depan. Terutama bila striker Arkadiusz Milik mengalami cedera, Sarri menempatkan Mertens sebagai false nine atau No 9.
Perubahan itu menjadikan Mertens makin menggila dalam urusan mencetak gol. Bahkan spesialis bola mati ini kerap dimainkan sebagai centre-forward tunggal.
Kini, Mertens justru akan menjadi ancaman pertahan Juve di final Coppa Italia. Pada 2 pertemuan di kompetisi Serie A Italia, penyerang berusia 33 ini gagal mencetak gol.
Baca juga:
Napoli Sukses Cegah Dries Mertens ke Inter Milan
Bek Napoli Koulibaly Lebih Tertarik ke Liverpool
Pada laga pertama di kandang Juve, Napoli yang tidak diperkuat Mertens kalah 4-3. Dan gol kemenangan I Bianconeri ditentukan bunuh diri Kaulibaly di injury time.
Napoli membalas kekalahan tersebut saat menjamu rivalnya. Mereka menang 2-1. Namun Mertens yang bermain 90 gagal membobol gawang Juve. Kini, striker yang sempat dibidik Inter ini bersiap meladeni Juve.
"Kami kembali berlatih dan mempersiapkan diri untuk pertandingan Rabu [Kamis dini hari WIB]. Juve tim yang kuat tetapi kami ingin menampilkan permainan terbaik kami," ujar Kaulibaly menegaskan. []