Merger Bank Syariah BUMN, Begini Kinerja BNI Syariah

Bank BNI Syariah, salah satu bank syariah BUMN yang akan dimerger mencatat pertumbuhan positif pada triwulan II 2020.
Bank BNI Syariah, salah satu bank syariah BUMN yang akan dimerger mencatat pertumbuhan positif pada triwulan II 2020.(Foto: Tagar/bnisyariah.co.id/ilustrasi Bank BNI Syariah).

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyiapkan skema penggabungan usaha atau merger tiga bank syariah yang kemungkinana akan dilakukan pada Februari tahun depan. Ketiga bank syariah itu yakni Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah.

Setelah merger, total aset bank syariah baru ini akan Rp 220 triliun - Rp 225 triliun. Dengan aset sebesar itu, bank syariah hasil merger ini akan menjadi bank terbesar ketujuh di Indonesia dari sisi aset.

Inbreng ini membuat BNI Syariah naik kelas menjadi BUKU III atau mempunyai modal inti diatas Rp 5 triliun.

Salah satu bank syariah itu, BNI Syariah mencatat pertumbuhan positif. Sampai triwulan II 2020, BNI Syariah mencatat peningkatan total aset sebesar 19,46 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 menjadi Rp 50,76 triliun. Pertumbuhan aset ini semakin mengokohkan posisinya sebagai bank syariah BUKU III dengan peringkat aset kedua terbesar di Indonesia.

Kenaikan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga. DPK BNI Syariah sampai triwulan II tahun 2020 sebesar Rp 43,64 triliun atau naik 20,15 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp36,32 triliun.

Menurut Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, pertumbuhan DPK ini didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) dalam bentuk tabungan dan giro. Rasio CASA BNI Syariah pada triwulan II tahun 2020 sebesar 67,83 persen atau naik 63,48 persen dari tahun lalu.

Pertumbuhan dana murah BNI Syariah didukung oleh transaksi mobile banking BNI Syariah pada semester I tahun 2020 sebanyak 21,36 juta transaksi. Angka ini naik sebesar 127 persen secara dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebanyak 9,4 juta transaksi.

BNI Syariah juga telah memperoleh tambahan modal dalam bentuk penyertaan modal secara non tunai (inbreng) berupa aset kantor di Pejompongan sebesar Rp255,6 miliar dan aset Aceh dari BNI sebesar Rp164,2 miliar yang turut mendorong kenaikan aset dan memperluas jaringan kantor BNI Syariah. Inbreng ini membuat BNI Syariah naik kelas menjadi BUKU III atau mempunyai modal inti diatas Rp 5 triliun.

"Diharapkan hal ini bisa memperkuat permodalan perusahaan dan memberi dampak positif terhadap pengembangan bisnis BNI Group,” ucap Abdullah dalam keterangan tertulis, beberapa waktu lalu. 

Pada triwulan II tahun 2020, BNI Syariah mencetak laba sebesar Rp 266,64 miliar didorong oleh komposisi pembiayaan yang seimbang, peningkatan DPK yang optimal dengan komposisi CASA yang tinggi. Dalam menjalankan bisnis, BNI Syariah berfokus pada segmen pembiayaan dengan risiko yang terkendali, melakukan efisiensi biaya operasional, dan berfokus pada Halal Ecosystem.

Dari sisi pembiayaan, BNI Syariah mencatat realisasi pembiayaan sebesar Rp 31,33 triliun dengan komposisi pembiayaan yang seimbang. Pada triwulan II tahun 2020, segmen Konsumer berkontribusi sebesar Rp15,87 triliun menyumbang 51 persen, diikuti segmen Komersial sebesar Rp7,59 triliun (24 persen), segmen kecil dan menengah Rp 6 triliun (19 persen).

Jumlah transaksi e-banking BNI Syariah yang berasal dari BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking tercatat sebesar 10,6 juta transaksi atau meningkat 114,7 persen menjadi 22,8 juta. E-Banking merupakan salah satu bentuk layanan BNI Syariah dalam rangka memberikan kenyamanan kepada nasabah untuk bertransaksi saat pandemi Covid-19.

Menurut Abdullah, setelah menjadi BUKU III, Bank BNI Syariah melakukan beberapa inisiatif bisnis. Antara lain berfokus pada bisnis digital, pengembangan bisnis remittance, penguatan bisnis financial institution (FI) & trade, roll out bisnis mikro di seluruh outlet, dan implementasi financing excellence program.

Kinerja BNI Syariah triwulan II tahun 2020 ini tidak lepas dari sinergi BNI Syariah dengan BNI sebagai perusahaan induk. BNI Syariah didukung teknologi yang dimiliki BNI sehingga lebih efisien. Selain sinergi dari sisi teknologi, BNI Syariah juga bersinergi dengan BNI terkait jaringan, dimana 1.747 outlet milik BNI dapat melayani transaksi syariah melalui produk-produk BNI Syariah. []

Berita terkait
Merger Bank Syariah BUMN, Dijamin Tak Ada PHK Karyawan
Kementerian BUMN akan menyiapkan skema merger tiga bank syariah BUMN yang kemungkinan akan dilakukan pada Februari 2021.
BNI Syariah Targetkan Jual Sukuk Ritel SR013 Rp 75 M
Resmi ditunjuk sebagai mitra distribusi, BNI Syariah optimistis dapat menyebar Rp 75 miliar sukuk ritel seri SR013 yang baru dirilis pemerintah
BNI Syariah Gelar Program Rumah DP 0%, Cek Syaratnya
PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) menyediakan fasilitas kepemilikan rumah dengan skema DP nol persen
0
Pemerintah AS Siap Batalkan Pinjaman Mahasiswa Senilai 6 Miliar Dolar
AS akan batalkan pinjaman mahasiswa senilai 6 miliar dolar bagi 200.000 peminjam yang klaim bahwa mereka ditipu oleh perguruan tinggi mereka