Merger Bank Syariah BUMN, Dijamin Tak Ada PHK Karyawan

Kementerian BUMN akan menyiapkan skema merger tiga bank syariah BUMN yang kemungkinan akan dilakukan pada Februari 2021.
Ilustrasi Logo Bank Mandiri Syariah. (Tagar/Twitter/Ilustrasi Logo Bank Syariah Mandiri).

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menyiapkan skema penggabungan usaha atau merger tiga bank syariah BUMN yang kemungkinan akan dilakukan pada Februari tahun 2021. Ketig bank syariah itu yakni Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank BNI Syariah.

Bila proses ini rampung, bank syariah hasil merger ini akan menjadi entitas dengan aset lebih dari Rp 200 triliun. Dan, berpotensi menjadi salah satu dari 10 lembaga keuangan syariah teratas dunia.

Bank hasil merger ini, akan memiliki sekitar 1.200 cabang di seluruh Indonesia.

“Ini merupakan tonggak awal dan menandai dimulainya persiapan proses merger ketiga bank syariah milik negara tersebut. Tujuan dari merger ini adalah agar Indonesia, sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim di dunia, memiliki bank syariah yang besar dan berdaya saing global, ”ujar Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.

Proses merger baru pada tahap awal yaitu penandatanganan perjanjian merger bersyarat (Conditional Merge Agreement/CMA) pada Senin malam, 12 Oktober 2020, seperti diberitakan dari Arab News, Rabu, 14 Oktober 2020. Hal itu disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa pagi sebagai bagian dari kewajiban keterbukaan informasi publik.

“Penggabungan akan memungkinkan bank memiliki kapasitas untuk menghasilkan lebih banyak bisnis, menjadi bagian dari sukuk global, dan berpotensi menjadi salah satu dari 10 bank syariah global teratas berdasarkan kapitalisasi pasar,” kata Hery.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Hery GunardiWakil Direktur Utama Bank Mandiri, Hery Gunardi. (Foto: Tagar/bankmandiri.co.id/Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Hery Gunardi).

Pengumuman untuk rencana merger resmi diharapkan berlangsung pada akhir Oktober dengan proses sebenarnya dijadwalkan untuk dimulai pada Februari tahun depan. Total aset ketiga bank syariah itu bila digabungkan akan mencapai Rp 220 triliun - Rp 225 triliun. Per Juni 2020, total aset gabungan mencapai Rp 214,6 triliun per Juni.

Menurutnya, total aset gabungan ini akan menjadikan bank syariah hasil merger berada diperingkat ketujuh terbesar di dunia. "Bank hasil merger ini, akan memiliki sekitar 1.200 cabang di seluruh Indonesia dan dengan asumsi pertumbuhan yang konservatif, kami proyeksikan total aset bank bisa tumbuh Rp 390 triliun pada 2025,” tutur Hery.

Ia menjamin tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) dari ketiga bank tersebut akibat merger. Hal ini ditengah kekhawatiran terjadinya gelombang PHK massal akibat merosotnya ekonomi yang dipicu oleh pandemi Covid-19.

Catur Budi Harto, Wakil Presiden Direktur Bank BRI menyebutkan, bank syariah BUMN yang baru akan memiliki mesin pertumbuhan yang lebih kuat dan jangkauan pasar yang lebih luas untuk mengoptimalkan potensi potensi ekonomi syariah di Indonesia. "Bank syariah hasil merger ini akan menawarkan berbagai solusi layanan keuangan syariah di bawah satu atap," tuturnya.

Kami akan mengembangkan industri halal Indonesia menjadi yang terbesar di dunia.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BNI, Sis Apik Wijayanto mengatakan dari sisi penetrasi pasar, bank syariah masih memiliki ruang pertumbuhan yang luar biasa. Hal ini didukung oleh sekitar 230 juta penduduk muslim.

Menurut Bank Indonesia (BI), ada sekitar 91,3 juta masyarakat yang tidak memiliki rekening bank dari total 267 juta penduduk. Sebanyak 62,9 juta usaha kecil menengah yang tidak memiliki rekening bank. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara terbesar keempat di dunia yang populasinya tidak memilik rekening.

Dalam wawancara dengan Arab News awal tahun ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan bahwa pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia masih sekitar 8 persen. Pemerintah menargetkan peningkatan pangsa keuangan syariah menjadi sekitar 15 persen pada tahun 2023.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk memimpin Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. Wapres ditugaskan untuk melaksanakan roadmap selama lima tahun untuk mengembangkan ekonomi syariah.

“Kami akan mengembangkan industri halal Indonesia menjadi yang terbesar di dunia. Kami belum menjadi produsen, tetapi kami tetap menjadi konsumen barang halal. Kami juga ingin mengembangkan industri keuangan syariah, lembaga keuangan non bank, bursa saham, dan obligasi sukuk, ”kata Wapres Amin. []

Berita terkait
Laba Tinggi, BNI Tokyo Bersaing dengan Bank Asing
Sebagai bank pelat merah, BNI cabang Tokyo, Jepang mencapai laba yang semakin membaik dari tahun ke tahun.
Bank Permata Syariah Ekspansi Tambah Tiga Cabang
Bank Permata Syariah melebarkan ekspansi dengan penambahan kantor cabang
BNI Syariah Luncurkan KUR Syariah Rp 700 Miliar
PT Bank BNI Syariah secara resmi ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan KUR Syariah guna mendukung program pemulihan ekonomi nasional