Menteri Bappenas Ingatkan 3 Tujuan Nasional

Ketiga tujuan tersebut adalah pertumbuhan ekonomi, menurunkan ratio ketimpangan serta menurunkan pengangguran terbuka.
Menteri Bappenas RI Bambang Brodjonegoro, Mendagri Tjahjo Kumolo, Gubernur DIY Sri Sultan HB X berfoto bersama saat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Regional I 2018 di Yogyakarta, Selasa (27/2). Manteri Bappenas mengingatkan agar pemerintah ingin mewujudkan tiga tujuan nasional yakni pertumbuhan ekonomi, menurunkan ratio ketimpangan serta menurunkan pengangguran terbuka. (Ans)

Yogyakarta (Tagar 27/2/2018) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menegaskan ada tiga tujuan nasional yang akan dicapai pada 2018 dan 2019. Ketiga tujuan tersebut adalah pertumbuhan ekonomi, menurunkan ratio ketimpangan serta menurunkan pengangguran terbuka.

Bambang mengatakan, pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa mencapai antara 5,4-5,8 persen. Ratio ketimpangan bisa diturunkan sebesar 0,38 persen yang sebelumnya 0,391 persen.

"Sedangkan pengangguran terbuka yang sekarang ini 5,4 persen, kalau bisa turun 4,8-5,2 persen," ujarnya dalam Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Regional I 2018 di Yogyakarta, Selasa (27/2).

Menurut dia, untuk mewujudkan tiga tujuan nasional tersebut, ada lima prioritas yang harus dilakukan. Pertama, pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar. Kedua, pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan konektivitas dan kemaritiman.

Prioritas ketiga yakni peningkatan nilai tambah ekonomi melalu pertanian, industri dan jasa produkti. Keempat yakni pemantapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air. Kelima yakni serta stabilitas ketahanan dan keamanan nasional dan kesuksesan Pemilu.

Bambang meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menekankan agar kemiskinan dan pengangguran menjadi prioritas utama. "Setelah itu pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan ratio atau pengangguran. "Karena keduanya ini langsung dirasakan masyarakat,' paparnya.

Di tempat yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, koordinasi ini penting dalam menyelaraskan program pembangunan pusat dan daerah. Prioritas nasional yang ditetapkan pemerintah pusat dapat didukung pemerintah daerah. Pemerintah pusat juga mampu menyerap aspirasi daerah untuk memajukan dan mengembangkan daerahnya dengan tetap bersatu dalam bingkai kesatuan pembangunan nasional.

Raja Keraton Yogyakarta ini mengungkapkan, untuk mewujudkan tujuan nasional, perlu mengambil insipirasi dari filosofi cerita pewayangan "Semar Mbangun Kayangan". Cerita ini menceritakan semar sebagai simbol rakyat yang menginginkan pemimpin membangun jiwanya.

"Dalam membangun kayangan, semar membutuhkan tiga pusaka. Yakni Kalimasada dimaknakan kalimat syahadat untuk membangun rohani, Tumbak Kolowelang simbol ketajaman hati, visi, dan indera para pemimpin. Payung Tunggulnogo bermakna pemimpin yang memiliki karakter mengayomi," papar Sri Sultan HB X. (ans)

Berita terkait