Makassar - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berkomitmen untuk memperkuat pertanian Indonesia dan meningkatkan daya saingnya, terutama dalam berkompetisi dengan negara-negara Malaysia, Singapura, Thailand, serta Korea. Ia menyebut pertanian Indonesia sudah saatnya meninggalkan praktik tradisional.
“Pertanian Indonesia sudah saatnya meninggalkan praktik tradisional. Saat ini para petani seharusnya sudah mulai menggunakan peralatan modern sehingga bertani menjadi lebih efektif dan efisien. Dan startup jadi bagian penting di masa depan. Kalau kau tidak mampu dalam kehidupan digital, maka tunggu saja kematianmu,” kata Syahrul saat memberi kuliah umum di Makassar, Sabtu 26 Oktober 2019.
Syahrul menceritakan saat menjadi camat, ia mendorong para petani menggunakan traktor. Naik menjadi bupati, para petani menggunakan hand tractor. Sekarang menjadi menteri, semua itu sudah saatnya ditinggalkan. Sudah ada yang namanya Internet of Things. Peralatan pertanian sudah bisa beroperasi secara otomatis.
Hadirkan karakter etos kerja orang Bugis. Hanya orang berkeringat yang bisa mendapatkan rahmat dari Tuhan
Tapi untuk menyukseskan pembangunan pertanian, Syahrul menyebutkan peralatan modern saja tak cukup. Para pelaku pertanian pun disebutnya harus memiliki kemampuan adaptasi yang baik.
Sarat pengalaman sebagai kepala daerah di Sulawesi Selatan selama 25 tahun, Ia turut mengajak para mahasiswa Universitas Mahasiswa Makassar untuk menerapkan etos kerja suku Bugis untuk meraih kesuksesan.
“Hadirkan karakter etos kerja orang Bugis. Hanya orang berkeringat yang bisa mendapatkan rahmat dari Tuhan. Sekali layar terkembang sulit kita pantang. Kalau ada gelombang yang menghadangmu, hadapi gelombang itu,” ujarnya.
Mantan Gubernur Sulsel itu menyebut, komitmen dan semangat untuk terus belajar menjadi kunci paling penting dalam meraih kesuksesan. Kegiatan belajar tidak sebatas di kampus, tapi juga melalui jaringan pertemanan.
“Mulai sekarang bangun network. Jangan tidur dulu sebelum kau bercakap dengan baik. Uang pulsamu itu gunakan untuk membaca artikel-artikel yg baik. Bukalah link yang bisa memberi wawasan baik. Dan biasakan berbicara lintas kampung. Kalau berbicara dengan orang orang sekampung, nanti wawasanmu jadi hanya sekampung,” jelasnya. []
Baca juga:
- Syahrul Tidak Ingin Ada Wakil di Kementerian Pertanian
- Mentan Syahrul Kunjungi Makam Orang Tua di Makassar
- Rekam Jejak dan Harta Kekayaan Syahrul Yasin Limpo