Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), meminta Badan Karantina Pertanian (Barantan) terus beradaptasi dengan perkembangan kekarantinaan dan perdagangan global. Hal ini, diungkapkan Mentan saat memimpin apel virtual yang dilakukan untuk memperingati Hari Karantina Pertanian ke-143 tahun, pada Minggu, 18 Oktober 2020.
Terus bersinergi, kerjasama, saling mendukung untuk melindungi Negeri dari berbagai ancaman yang dapat merusak pertanian Indonesia.
Mentan menilai, Barantan telah mampu membuktikan diri sebagai benteng terdepan pertanian Indonesia, dalam menjaga dan melindungi kelestarian sumber daya alam hayati untuk kesejahteraan bangsa dan negara.
Oleh sebab itu, Menteri SYL mengapresiasi kinerja Karantina Pertanian. Menurutnya Karantina Pertanian merupakan instrumen vital bagi negara, untuk mencegah masuknya hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) ke Indonesia.
Selanjutnya Menteri SYL, meminta seluruh jajaran Karantina Pertanian untuk meningkatkan kompetensi, dan melakukan peningkatan inovasi teknologi untuk mendeteksi keberadaan OPTK/HPHK. Serta meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bioterorisme dengan sengaja memasukan OPTK/HPHK ke wilayah Indonesia.
“Terus bersinergi, kerjasama, saling mendukung untuk melindungi Negeri dari berbagai ancaman yang dapat merusak pertanian Indonesia”, Kata Mentan SYL.
- Baca Juga : Syahrul Yasin Limpo Targetkan Produksi Beras 20 Juta Ton
- Baca Juga : Syahrul Yasin Limpo: Urusan Pangan Tidak Bisa Ditunda
Menteri SYL juga menilai melalui skema single submission, Barantan bersama Bea Cukai mendukung ekosistem logistik nasional melalui iklim logistik yang lebih baik, dan diharapkan makin mempermudah pelaku usaha di bidang agrobisnis.
Selain itu, Mentan meminta Berantan untuk menguatkan sistem kekarantinaan dengan meningkatkan kompetensi dan SDM. "Oleh karena itu, laboratorium uji hingga sarana dan prasarana menjadi modal utama. Serta, memanfaatkan teknologi informasi guna mempercepat layanan untuk meningkatkan daya saing dan penguatan diplomasi pertanian," ujar Mentan.[]