Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan prioritas kerja sama antara Indonesia dengan Jepang mencakup banyak bidang, terutama tentang Sumber Daya Manusia (SDM).
Retno menyebutkan kemungkinan kerja sama yang lebih intensif dalam hal pengembangan SDM tersebut, bisa melalui program vokasi atau internship di perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
Kerja sama itu meliputi peningkatan kapasitas, keterampilan, serta pengembangan kemampuan berbahasa Jepang bagi SDM Indonesia.
"Di Jepang saat ini sedang kekurangan sekali tenaga-tenaga. Oleh karena itu, kalau kita melakukan kerja sama di bidang bahasa, maka muaranya adalah dalam rangka dapat memenuhi permintaan pasar tenaga kerja Jepang dari Indonesia yang memang saat ini potensinya cukup banyak," kata Retno di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2020.
Retno berharap draf perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif regional (RCEP) yang masih terus dibahas dapat disetujui dan ditandatangani oleh 10 negara anggota ASEAN beserta 5 negara mitra, termasuk Jepang.
Di Jepang saat ini sedang kekurangan sekali tenaga-tenaga.
"Tadi kita membahas dan saya masih akan membahas secara lebih detail agar RCEP dapat ditandatangani pada tahun ini," ucap dia.
Kata dia, peluang kerjasama dibidang ekonomi juga ditawarkan Presiden Jokowi kepada Jepang.
"Kerja sama di bidang investasi termasuk investasi untuk pengembangan pulau-pulau terluar, termasuk Kepulauan Natuna," tutur Retno. []
Baca juga:
- Menlu Retno Minta Tiongkok Patuhi UNCLOS Soal Natuna
- Menlu Retno Bahas Ekonomi dan Perempuan di Sidang PBB