Menlu Jerman Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Berdasarkan Kebohongan

Menlu Jerman, Annalena Baerbock, meminta dunia untuk mengecam serangan Rusia ke Ukraina karena didasarkan pada kebohongan
Menlu Jerman, Annalena Baerbock, di Mejelis Umum PBB, 1 Maret 2022 (Foto: dw.com/id)

Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman, Annalena Baerbock, meminta dunia untuk mengecam serangan Rusia ke Ukraina. “Perang Rusia ini didasarkan pada kebohongan,” ujar Menlu Baerbock di pertemuan darurat Majelis Umum PBB.

Menlu Baerbock pada Selasa meminta negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memilih mendukung resolusi yang mengecam keras invasi Rusia ke Ukraina.

Berbicara dalam pertemuan darurat Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Menlu Baerbock mengatakan komunitas global perlu membuat pilihan antara "perdamaian dan agresi, antara keadilan dan keinginan yang mereka terkuat, antara bertindak dan berpaling."

Menlu Jerman Annalena BaerbockMenteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

1 Perang Rusia "berdasarkan kebohongan"

Baerbock mengatakan bahwa serangan Rusia ke Ukraina menandakan adanya sebuah titik balik. "Itulah mengapa perang ini bukan hanya tentang Ukraina, bukan hanya tentang Eropa, tetapi tentang kita semua. Perang Rusia menandai awal dari sebuah era baru. Ini adalah titik balik," ujar Baerbock pada hari Selasa, 1 Maret 2022.

Lebih lanjut, diplomat papan atas Jerman ini mengatakan bahwa: "Perang Rusia adalah suatu bentuk agresi dan didasarkan pada kebohongan."

"Anda mengatakan Anda bertindak untuk membela diri, tetapi seluruh dunia menyaksikan Anda telah membangun pasukan selama berbulan-bulan untuk mempersiapkan serangan ini," kata Baerbock.

Klaim oleh Rusia bahwa negara itu tengah menjalani misi penjaga perdamaian di Ukraina juga ditolak mentah-mentah oleh menteri luar negeri ini.

"Anda mengatakan Rusia mengirim pasukan penjaga perdamaian, tetapi tank Anda tidak membawa air, tank Anda tidak membawa nutrisi untuk bayi, tank Anda tidak membawa perdamaian. Tank Anda membawa kematian dan kehancuran."

2 Bicara langsung kepada Menlu Rusia

Menlu Baerbock menuduh Rusia menyalahgunakan kekuasaannya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Kepada rekannya sesama menlu dari Rusia yakni Sergey Lavrov, ia mengatakan: "Tuan Lavrov, Anda dapat menipu diri sendiri, tetapi Anda tidak bisa menipu kami dan Anda tidak bisa menipu rakyat kami, dan Anda tidak bisa menipu rakyat Anda," ujar Baerbock.

Baerbock mengatakan dia selama ini punya hak istimewa besar untuk tumbuh dalam perdamaian dan keamanan. Ia juga merujuk pada pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah Perang Dunia II, yang dia katakan adalah "perang kejam yang diluncurkan oleh Nazi Jerman."

Menanggapi tuduhan bahwa sejumlah imigran asal Afrika yang selama ini tinggal di Ukraina mengalami diskriminasi saat mencoba mengungsi dan melintasi perbatasan, Baerbock mengatakan bahwa "setiap pengungsi harus menerima perlindungan, tanpa melihat apa kebangsaan mereka."

Sidang Umum PBBIlustrasi: Sidang Umum PBB, 2019 (Foto/Arsip/dw.com/id)

3 Tidak mengikat secara hukum

Dalam pertemuan darurat sidang Majelis Umum PBB yang berlangsung pada Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin memang punya beberapa negara pendukung, antara lain yakni Kuba dan Korea Utara. Ada negara-negara yang memilih untuk tidak memberikan suara seperti Suriname dan Afrika Selatan, yang mendesak kompromi dan diplomasi untuk menemukan resolusi permanen atas krisis ini.

Majelis Umum PBB terdiri dari 193 negara anggota dan menjadwalkan pemungutan suara untuk resolusi tersebut pada Rabu, 2 Maret 2022, sore waktu setempat setelah mendengarkan pidato dari 120 negara.

Namun, tidak seperti resolusi Dewan Keamanan, resolusi Majelis Umum ini sifatnya tidak mengikat secara hukum tetapi memiliki pengaruh dalam mencerminkan opini internasional [ae/hp (AFP, Reuters, AP)]/dw.com/id. []

Amerika dan Sekutu Eropa Siapkan Sanksi Terhadap Rusia

Sanksi yang Bertubi-tubi Diprediksi Akan Runtuhkan Ekonomi Rusia

Sanksi Keuangan Jadi Salah Satu Pilihan untuk Hukum Rusia

Rusia Sudah Didepak dari Sistem Perbankan Global SWIFT

Berita terkait
Presiden Putin Akan Bayar Mahal Atas Invasi Rusia ke Ukraina
Biden berjanji bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan membayar “harga tinggi” atas invasinya minggu lalu ke Ukraina
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.