Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, meminta masyarakat tidak bersikap berlebihan menggelar aksi solidaritas terhadap warga Palestina.
"Saya mohon masyarakat menyikapi secara proporsional, tidak berlebih-lebihan. Mengingat kita sendiri juga sedang dalam suasana prihatin yaitu bagaimana kita berupaya keras untuk menangani wabah Covid-19 dengan segala dampaknya," ungkap Muhadjir melalui keterangan tertulis, Senin, 24 Mei 2021
Menurut Muhadjir Indonesia saat ini masih menghadapi pandemi Covid-19, dukungan yang harusnya positif itu jangan berubah jadi aksi yang mengganggu ketertiban umum serta mengabaikan protokol kesehatan.
Sebelumnya Israel dan kelompok perjuangan Palestina, Hamas terlibat perang terbuka selama 11 hari. Serangan Israel terfokus ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Tercatat hingga Jumat, 21 Mei 202, jumlah penduduk di Jalur Gaza yang tewas mencapai 232 orang, 65 di antaranya anak-anak, luka-luka mencapai 1.900 orang.
Perang Israel dan Hamas tersebut telah mendorong aksi solidaritas rakyat Indonesia. Sejumlah demonstrasi mengutuk serangan Israel digelar di sejumlah daerah, termasuk di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
Berbagai aksi peduli Palestina dilayangkan masyarakat Indonesia, seperti menginisiasi sumbangan untuk dikirim kepada rakyat Palestina di Gaza.
Masyarakat Indonesia harusnya berhati-hati dalam memberikan sumbangan.
Ia menyarankan sumbangan tersebut sebaiknya disalurkan melalui badan atau lembaga resmi yang telah memiliki izin atau otoritas dari Kementerian Sosial.
Dia berharap melalui jalur resmi dapat meminimalisir penyalahgunaan atau penyelewengan dana kemanusiaan untuk Palestina.
- Baca Juga: Menko PMK: Cegah Hipertensi Lewat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
- Bava Juga: Kunjungan Lokasi Terdampak Badai Seroja, Menko PMK Ajak Masyarakat Bangkit
"Kita juga harus pastikan sumbangan-sumbangan itu betul-betul tepat sasaran dan tidak ada yang dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang tidak bertanggungjawab," katanya.
"Momentum-momentum di mana masyarakat terdorong karena empatinya, rasa gotong royong kemudian mengeluarkan bantuan-bantuan itu agar jangan sampai dimanfaatkan oleh mereka yang tidak bertanggungjawab," ucap Muhadjir. []