Menkeu Sebut Kebutuhan Anggaran 2020 Ditopang SBN

Pemerintah menyebut pembiayaan utang melalui penerbitan SBN akan menjadi salah satu opsi untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan Tahun Anggaran 2020.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Instagram/@smindrawati)

Jakarta - Pemerintah menyebut pembiayaan utang melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) akan menjadi salah satu opsi untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan Tahun Anggaran (TA) 2020. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini sisa penerbitan SBN yang perlu dilakukan sebesar Rp 697,3 triliun. 

Penerbitan SBN, kata dia akan dilakukan di pasar domestik, SBN ritel, private placement, dan SBN valas. "Semua masih terbuka dan kita akan melihat secara oportunistik kesempatan yang ada di pasar," kata Sri Mulyani seperti dikutip Tagar dari kemenkeu.go.id, Senin, 11 Mei 2020.

Baca juga: Kata Sri Mulyani Aktifitas Ekonomi Tergerus Covid-19

Ia menuturkan untuk memenuhi defisit 5,07 persen dari PDB, rata-rata lelang per minggu periode Mei-Desember 2020 akan berkisar Rp35-45 triliun. SUN akan berkisar antara Rp 24-30 triliun dan SBSN berkisar antara Rp11-15 triliun.

Rata-rata lelang tahun 2020 hampir dua kali lipat rata-rata lelang kuartal II hingga kuartal IV (Q2-Q4) 2019, yakni SUN Rp 21,9 atau 22 triliun dan SBSN Rp 7,8 triliun. Inilah mengapa, kata dia peran Bank Indonesia (BI) sebagai stand by buyer atau backstop diperlukan untuk dapat mencapai sasaran tersebut bila pasar tidak lagi mampu menyerap.  

Pendanaan dari penerbitan SBN tidak akan dilakukan secara khusus untuk penanganan virus corona atau Covid-19 namun akan didentifikasi pengeluaran untuk pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, akan dibuat MoU (Nota Kesepahaman) antara Kemenkeu dan BI terkait pembiayaan untuk pemulihan ekonomi. []

Berita terkait
Kemenkeu Jamin Pangan Masyarakat Selama PSBB Corona
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani menuturkan pemerintah pusat akan memberi bantuan pangan komoditas selama PSBB.
Menkeu Siapkan Lagi Insentif Tangkal Dampak Corona
Pemerintah kembali berencana menggelontorkan insentif fiskal kedua guna mengantisipasi dampak negatif penyebaran virus corona terhadap ekonomi.
Corona, Sri Mulyani:Peneriman Negara Naik 7,7 Persen
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebutkan, terjadi pertumbuhan penerimaan negara sebesar 7,7 persen menjadi Rp 375,9 triliun pada kuartal I/2020.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.