Menikmati Kuliner Sukabumi di Bantaeng

Bubur Ayam Sukabumi memang terkenal di mana-mana. Kuliner ini jadi salah satu menu favorit masyarakat Kabupaten Bantaeng Sulsel.
Bubur Ayam Sukabumi yang laris dan cocok di lidah masyarakat Bantaeng. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Bubur Ayam Sukabumi memang terkenal di mana-mana. Begitu pula di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. Kuliner ini jadi salah satu menu favorit masyarakat bertajuk bumi Butta Toa ini.

Gerobak bertulis Bubur Ayam Sukabumi berada di belakang tribun Pantai Seruni. Yakni di jalan Seruni, kelurahan Tappanjeng. Tagar menyempatkan berkunjung ke sana, Minggu, 12 Januari 2020.

Rupanya kedai kuliner dari Jawa ini sudah menjadi bagian di sentra kuliner Bantaeng selama dua tahun terakhir. Ia berada di sudut kanan deretan warung yang menyajikan berbagai menu snack atau pun makanan berat  untuk menemani orang-orang bersantai di sepanjang spot kuliner itu.

Enak sekali makan Bubur Ayam di sini, banyak lauknya dan rasanya tidak bikin enek

Kursi-kursi platik berderet di belakang gerobak. Hampir semua di isi oleh pengunjung yang datang menikmati hari Minggu di sana. Ada yang memang sengaja datang untuk sarapan, ada juga yang mampir setelah berolah raga di sekitar pantai Seruni.

Abdul Azis, salah satu pengunjung yang sempat ditemui Tagar. Pria 39 tahun ini tampak tengah asyik menikmati semangkuk Bubur Ayam Sukabumi di hadapannya. Terlihat dia sangat menikmati dan melahap semangkuk porsi bubur tersebut dalam waktu singkat.

"Enak sekali makan Bubur Ayam di sini, banyak lauknya dan rasanya tidak bikin enek," kata Azis kepada Tagar

Semangkuk Bubur Ayam disajikan dengan toping berbagai lauk. Mulai dari sate hati ampela, ayam suwir, cakwe goreng, daun bawang dan daun sup yang menambah wangi aroma bubur, bawang merah goreng yang gurih dan renyah, telur rebus dan kedelai goreng yang kriuk.

Seporsi tersaji lengkap dengan kerupuk udang yang sudah disiapkan. Bila berkenan boleh menambahkan kecap dan sambal. Emm dari tampilan saja sudah menggugah selera apalagi rasanya.

Rizki, pria berumur 25 tahun, salah satu karyawan Bubur Ayam Sukabumi. Ia sendiri adalah orang asli Garut yang bekerja sebagai pramusaji mengikuti bosnya yang orang asli Sukabumi.

Biasanya mulai buka jam 06.00 pagi sampai sekitar jam 10.00 pagi itu sudah ada 100 porsi bubur.

Dia dan ketiga karyawan lain ditambah seorang bos yang dipanggilnya Kang Dadang, sang pemilik usaha, berangkat dari Jawa ke Sulawesi untuk berdagang. Sekaligus memperkenalkan kuliner daerah mereka yang benar-benar lezat dan sehat.

Menurutnya setiap hari kedai tempatnya bekerja memang selalu ramai. Deretan kursi selalu saja dipenuhi. Apalagi di hari-hari libur seperti ini. Tak jarang antrian panjang padat di bahu jalan, tepatnya di parkiran yang berada di depan kedai Bubur Ayam Sukabumi.

"Biasanya mulai buka jam 06.00 pagi sampai sekitar jam 10.00 pagi itu sudah ada 100 porsi bubur," kata Rizki

Kedai ini buka setiap hari, mulai jam 06.00 pagi sampai jam 12.00 siang. Bagi yang tidak suka makan bubur, tenang saja, ada menu nasi kuning yang juga tak kalah lezatnya. Jangan lupa ajak segenap keluarga untuk sama-sama bersantap biar makin terasa nikmatnya. []

Berita terkait
Lima Kuliner Tradisional Indonesia dengan Nama Unik
Kuliner tradisional Indonesia telah dikenal dengan kelezatan dan keunikannya, tapi apa sudah ada mencicipi kuliner dengan nama yang aneh di telinga
Lima Kuliner Sidoarjo Buat Lidah Bergetar
Ada beberapa kuliner unik dapat ditemui saat berkunjung atau liburan ke Sidoarjo, Asal Saiful Ilah yang ditangkap OTT KPK itu. Berikut ulasannya.
Icip-icip Kelezatan Lima Kuliner Khas Pulau Natuna
Natuna, namanya sedang ramai dibicarakan, perebutan dengan Cina isu yang kian menghangat. Sebelum itu, icip-icip kelezatan kulinernya dulu.
0
KTT G7 di Jerman Pertemuan Puncak di Tengah Krisis
Pembahasan KTT G7 di Jerman akan didominasi tema perang di Ukraina, masalah pangan global dan perlindungan iklim