Bogor - Jika sedang berada di Bogor, lebih tepatnya daerah Surya Kencana, maka kalian wajib mencicipi kuliner tradisional yang sudah jarang ditemui. Salah satu kuliner khas dari Kota hujan yang biasa di sebut cungkring ini dilestarikan oleh sosok yang akrab disapa Pak Endang. Sesuai nama warungnya, Warung Cungkring Pak Endang.
Pak Endang berusia 35 tahun, sudah berkeluarga dan dikaruniai dua orang anak perempuan berusia 9 dan 12 tahun, serta 1 anak laki-laki berumur 5 tahun. Ia berjualan cungkring ini selama kurang lebih 4-5 tahun.
Kalau sehari yang biasa si 100 porsi, kalo weekend mungkin lebih banyak, hampir 3 kali lipat
Cungkring Pak Endang, berlokasi di Gang Aut, Surya Kencana, No. 259, Bogor. Untuk menuju ke lokasi tersebut kalian bisa naik KRL tujuan Bogor. Turun di Stasiun Bogor, lalu naik angkutan kota (angkot) Nomor 02. Tak perlu berjalan kaki lagi, karena angkot tersebut akan membawa kalian tepat di depan warung Cungkring Pak Endang.
"Kalau sehari yang biasa si 100 porsi, kalo weekend mungkin lebih banyak, hampir 3 kali lipat, 300-400 porsi. Kalau hari biasa bawa 100 alhamdulillah habis. Kalau belum habis tetapi sudah jam 5 tetap pulang saja," kata Endang, kepada Tagar, Selasa 1 Desember 2020.
Ia berdagang setiap hari mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB. Sehari-hari, Endang berjualan sendiri, tetapi pada akhir pekan ia ditemani istri dan sodaranya, karena jika berjualan sendiri akan keteteran.
Satu porsi cungkring Pak Endang dibandrol dengan harga Rp 17 ribu rupiah saja. Dengan harga yang sangat ekonomis pengunjung bisa menikmati cungkring yang berisi pesor (mirip seperti lontong, yang membedakan lontong dibungkus dengan daun pisang sedangkan pesor dibungkus dengan daun patat), kikil, gorengan (tempe, bakwan dan tahu).
Cungkring disajikan dengan cara semua bahan di potong-potong lalu disiram menggunakan bumbu kacang. Tak lupa taburan bawang goreng dan kecap, jika suka pedas bisa juga menambahkan sambal sesuai selera. Selain itu, kalian juga bisa menambah topping kikil bumbu tusuk.
Untuk bisa menikmati Cungkring ini, sebaiknya datang lebih awal, mulai pagi sampai siang hari karena jika hari sudah sore jualan Pak Endang ini sudah habis terjual.
Saat Tagar berkunjung, pak Endang yang ramah berbagi cerita. Sebelum berjualan cungkring, ia terlebih dulu berjualan donclang.
"Awalnya saya jualan semacam ketupat (donclang) mirip-mirip, donclang biasanya pakai tahu, telur, sama kerupuk. kalo cungkring tinggal pake gorengan, kikil. bumbu yang digunakan mirip donclang juga," tuturnya.
Walaupun berjualan belum lama, tetapi sudah ada beberapa food blogger yang memberikan ulasan cungkring milik Pak Endang. Tidak hanya itu, saking tersohornya 2 stasiun televisi juga pernah mengulasnya. []
(Penulis: Handini Nuramelia/PNJ)
Baca juga:
- Memulai Bisnis Kuliner Sederhana, Trik Tidak Rugi
- Inul Daratista Bisnis Delivery Kulineran Khas Jawa Timuran
- Berikut Kuliner Khas Sulawesi Barat yang Wajib Anda Coba