Jakarta - Tidak ada kata terlambat untuk memulai bisnis kuliner, sekali pun misalnya Anda sudah berumur 65 tahun atau bahkan lebih. Sepanjang masih sehat dan yakin bisa melakukannya, lakukan.
Musim pandemi sekarang, yang membuat banyak orang berdiam di rumah, juga munculnya resesi, membuat banyak orang mesti berpikir kreatif. Salah satunya, ya berbisnis kuliner. Kenapa kuliner? Karena bahannya gampang didapat, dan, ini yang utama, semua orang perlu makan.
Tagar mengumpulkan berbagai trik, pendapat, juga kuliner yang relatif bisa dijajal siapa pun yang ingin membuatnya sebagai sumber pemasukan keluarga. Silakan mempersiapkan bisnis kuliner Anda, dan yakin Anda bisa melakukannya.
1. Pilihan Jenis Bisnis
Yang pertama, tentukan jenis yang Anda menyukai untuk membuatnya atau juga menikmatinya. Misalnya, mie ayam, bakso, gado-gado, ayam geprek, nasi gudeg dll. Jika ini sudah tercapai, pikirkan juga cara penyimpanannya dan stoknya. Disarankan bikinlah kuliner yang bahan utamanya bisa disimpan sehingga jika tidak laku, bisa disimpan. Baik di dalam kulkas, freezer atau bahkan tanpa alat penyimpan itu.
2. Tentukan Lokasi
Lokasi menjadi hal terpenting. Lihat pasar Anda di mana. Jika harus memakai kios dan sewa, pertimbangkan lokasinya dengan rumah Anda supaya tidak memakan banyak ongkos. Pertimbangkan pula biaya air, listrik dan uang sampah. Jika di rumah, pertimbangkan apakah efektif dari sisi penjualan atau tidak. Demikian juga bila cara online, karena untuk yang terakhir ini tetap memerlukan promosi. Jika perlu lebih baik gabungkan cara offline dan online.
Sadarlah bisnis kuliner cukup melelahkan, sadalah bisnis kuliner membuat Anda kadang kurang tidur
3. Harga
Harga faktor yang menentukan ada tidaknya pembeli. Lihat dulu sekitar Anda yang menjual bisnis kuliner sama dengan milik Anda. Pastikan apakah harga yang Anda tawarkan cukup bersaing. Harga bisa lebih mahal jika Anda tekankan kelebihan milik Anda, misalnya bahannya, jumlahnya dan lain-lain. Jangan lupa tekankan dalam promosi Anda kelebihan ini.
4. Persiapan Dana
Siapkan dana setidaknya untuk enam bulan. Dana ini hanya dan khusus untuk operasional selama enam bulan itu. Terpenting, dana ini jangan sampai digunakan untuk hal di luar bisnis Anda. Jangan lupa, pisahkan dana bisnis dan dana kebutuhan rumah tangga. Jangan dicampur karena ini bisa merugikan bisnis kuliner sederhana yang sedang Anda rintis.
5. Pelayanan dan Masukan
Ingat prinsip pembeli adalah raja. Layani mereka sebaik mungkin dan karena ini kuliner, soal rasa, minta masukan apa yang kurang.
6. Promosi
Maksimalkan media sosial untuk promosi secara gratis. Di Instragram, Facebook, dan lain-lain. Tentu saja di luar itu, tetangga, grup-grup WA yang Anda ikuti bisa jadikan ajang perkenalan dan memperkenalkan kuliner Anda. Kalau perlu beri diskon untuk beberapa hari atau pada hari-hari tertentu.
7. Sadar akan Kesulitan
Sadarlah bisnis kuliner cukup melelahkan, sadarlah bisnis kuliner membuat Anda kadang kurang tidur. Maka atur semua itu supaya badan tetap sehat dan jangan lupa berdoa. []