Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Thomas Esper berencana terbang ke Tiongkok tahun ini. Agenda tersebut ia ungkapkan menyusul perselisihan AS dan Negeri Tirai Bambu kembali memanas di Laut Cina Selatan.
Mantan perwira tinggi Angkatan Darat AS ini mengaku telah berkomunikasi berkali-kali kepada pemerintah Cina soal rencananya itu. Esper berharap dapat terbang ke Beijing akhir tahun ini.
"Kami tidak mencari konflik," kata Esper seperti dilansir straitstimes.com, Selasa, 21 Juli 2020. Ia menyatakan pemerintahan Presiden Donald Trump justru ingin membangun hubungan dengan Cina lewat pertahanan.
Kami tidak mencari konflik
Oleh karena itu, kata dia, salah satu tujuan kunjungannya ke Beijing ialah membicarakan sistem keamanan. Meski demikian ia menegaskan Cina tak punya hak merubah perairan internasional menjadi zona eksklusif kerajaan maritimnya.
Baca juga:
- Pengaruh Perlambatan Ekonomi Cina Terhadap Indonesia
- Ratusan TKA Pulang ke Cina, 4 Tertahan di Banyuwangi
- Belasan Mahasiswa Aceh di Cina Terjebak Virus Corona
Pada Selasa pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengeluarkan pernyataan keras terhadap Cina. Ia bilang, klaim Tiongkok terhadap kepemilikan 90 persen Laut Cina Selatan tak memiliki dasar.
"Klaim Beijing atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar wilyah Laut Cina Selatan sepenuhnya melanggar hukum," ujarnya.
Ini bukan yang pertama bagi Negeri Paman Sam menentang klaim Beijing di Laut Cina Selatan. Amerika Serikat juga telah berulang kali mengirim kapal perangnya di kawasan perairan ini.
Sementara Beijing merasa heran dengan Washington yang selalu saja cawe-cawe di Laut Cina Selatan. Menurutnya, AS tak punya hak ikut campur di sana.
"Amerika Serikat bukan negara yang terlibat langsung dalam perselisihan. Namun pihaknya terus mencampuri masalah ini," kata Kedutaan Besar Tiongkok di Washington dalam situs resminya.
Beijing berpendapat kehadiran militer AS di Laut Cina Selatan justru memperkeruh keadaan. "Amerika Serikat memicu konfrontasi," katanya.[]