Jakarta - Presiden RI Joko Widodo mengatakan Indonesia harus menjadi tujuan relokasi perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di negara lain, guna membuka lapangan kerja sebesar-besarnya. Lantas ia mengungkit terdapat ratusan perusahaan asal Tiongkok batal pindah tempat ke sini.
"Saya tidak mau lagi, tadi (disampaikan) ada 119 perusahaan akan relokasi dari Tiongkok, keluar, jangan sampai kita tidak dapat dapatkan perusahaan-perusahaan itu untuk masuk ke Indonesia," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya ketika meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Selasa, 30 Juni 2020.
Kalau mereka beri harga tanah misalnya 500 ribu, kita harus bisa di bawah itu misalnya 300 ribu.
Mantan Wali Kota Solo itu melanjutkan, Indonesia tidak boleh kalah dengan negara-negara lain untuk menjadi tujuan atau magnet investasi bagi perusahaan yang akan melakukan relokasi.
Dia menginginkan Indonesia bisa memberikan penawaran yang lebih baik dibandingkan negara lain, utamanya dengan menurunkan harga tanah.
Baca juga: Siapa yang Menyiapkan Bahan untuk Marah Jokowi?
"Kalau mereka beri harga tanah misalnya 500 ribu, kita harus bisa di bawah itu misalnya 300 ribu. Kalau mereka memberi harga tanah 1 juta, kita berikan harga 500 ribu. Kalau mereka urus izin di sana sebulan, ya kita bisa seminggu. Kalau di tempat lain seminggu, kita bisa sehari dua hari," ujarnya.
Jokowi mengingatkan kepada jajarannya agar tidak mengulang peristiwa tahun lalu di mana ada 33 perusahaan dari Tiongkok yang hendak melakukan relokasi namun dalam realitasnya tidak ada satu pun yang merelokasi perusahaannya ke Indonesia.
Baca juga: Jokowi Tegas Buka New Normal Harus Pakai Data
Untuk itu dia menekankan tujuan besar Pemerintah RI membuka Kawasan Industri Terpadu Batang adalah untuk membuka lapangan kerja sebesar-besarnya.
Jokowi menyatakan telah memerintahkan kepada jajaran menteri dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada industri yang akan melakukan relokasi dari negara manapun, baik itu dari Tiongkok, Jepang, Korea, Taiwan, Amerika Serikat dan lain-lain. []