Jakarta - Peneliti dari Lembaga Ilmu Politik Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menanggapi pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, NasDem yang belakangan kerap melakukan safari politik mencoba untuk membuat koalisi baru.
"Saya pikir NasDem ini berupaya menjajaki format koalisi baru pasca-masa Jokowi," ujar dia melalui pesan tertulis yang diterima Tagar, Senin, 4 November 2019.
Konsisten atau inkonsisten sikap politiknya akan terlihat pada Pilgub DKI 2022.
Pertemuan yang dilakukan NasDem dengan berbagai partai oposisi, Wasis nilai masih dalam batas normal. Namun, sikap politik NasDem bakal terlihat pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2022 mendatang.
"Saya pikir manuver politik NasDem saat ini masih dalam taraf normal. Konsisten atau inkonsisten sikap politiknya akan terlihat pada Pilgub DKI 2022," ujarnya.
Wasis memandang NasDem tidak akan menggandeng Gubernur Anies pada Pilpres 2024 mendatang. Sebab, masih terdapat beberapa tokoh yang lebih berpotensi dari pada mantan Mendikbud periode 2014-2016 itu.
"Saya rasa diskusi soal Pilpres 2024 masih terlalu dini. Pendekatan dengan AB (Anies Baswedan) mungkin hanya sekadar penjajakan saja. Bisa jadi nanti NasDem akan melirik tokoh potensial lain seperti RK (Ridwan Kamil) atau Tri Rismaharini," kata dia.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, pihaknya memang memberikan undangan kepada Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta untuk menghadiri kongres partainya pada pekan depan.
"Iya Pak Anies Baswedan kan Gubernur DKI. Sebagai gubernur, dia wajar lah memberikan sambutan dan memberikan ucapan selamat datang kepada peserta kongres yang dari Sabang sampai Merauke datang ke ibu kota ya sebagai kepala daerah ya mengatakan 'welcome, selamat datang ke ibu kota negara' itu suatu hal yang wajar," ujar politikus Nasdem, Sabtu, 2 November 2019. []