Mengenal Window Dressing dalam Investasi Saham

Untuk investor, fenomena window dressing memberikan alasan yang bagus untuk memantau kinerja para manajer investasi dengan lebih dekat.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Window dressing merupakan strategi yang digunakan oleh manajer portfolio seperti manajer reksa dana dan manajer portfolio lain menjelang akhir tahun atau kuartal untuk meningkatkan penampilan kinerja portfolio mereka sebelum dipresentasikan kepada para klien atau pemegang saham.

Untuk fenomena WD ini, para manajer investasi menjual saham dengan kerugian yang besar dan membeli saham yang harganya naik tinggi menjelang akhir kuartal. Saham-saham yang harganya naik tinggi akan dilaporkan sebagai bagian dari portfolio sang manajer investasi.

Cara kerja WD yaitu laporan kinerja dan daftar kepemilikan dalam reksa dana biasanya diberikan kepada klien tiap kuartal dan klien menggunakan laporan ini untuk memonitor return yang dihasilkan oleh manajer investasi.

Ketika kinerja portfolio dari manajer investasi menurun, maka para manajer investasi bisa menggunakan taktik window dressing untuk menjual saham-saham yang mengalami kerugian besar kemudian menggantinya dengan saham yang diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi dalam jangka pendek.

Untuk investor, fenomena window dressing memberikan alasan yang bagus untuk memantau kinerja para manajer investasi dengan lebih dekat. Investor harus memperhatikan saham-saham yang dipegang yang terlihat tidak biasa seperti strategi pemilihan saham yang selama ini manajer investasi tempuh.

Walau saham yang dipegang terlihat memiliki kinerja yang tinggi namun dalam jangka panjang saham-saham ini akan menurunkan kinerja portfolio dan para manajer investasi biasanya tidak dapat menyembunyikan performa portfolionya yang buruk dalam jangka panjang.

Window dressing juga terjadi di aneka industri yang lain untuk meningkatkan imbal hasil perusahaan. Perusahaan dapat menawarkan produk dengan harga diskon atau promosi spesial untuk meningkatkan penjualan sebelum akhir periode. []

(Vidiana Lihayati)


Baca Juga


Berita terkait
Mengenal Saham Blue Chip, Second Liner, dan Lapis 3
Hal ini karena pembagian tersebut hanya bertujuan agar investor mampu membedakan kualitas satu saham dengan saham lainnya.
4 Langkah Mudah Investasi Saham Syariah
Perdagangan saham syariah memastikan bahwa dalam pelaksanaannya tidak ada unsur riba seperti yang dilarang oleh syariat agama.
Tips Bermain Trading Saham
Sebelum memutuskan untuk terjun dalam dunia trading saham, pastikan Anda mengetahui konsep dalam trading.
0
PGN Kembangkan Jargas di Industri Pariwisata Bersama ITDC
Melanjutkan komitmen pembangunan infrastruktur Jaringan Gas Bumi (Jargas) ke berbagai wilayah di Indonesia PGN merambah ke industri pariwisata.