Jakarta - Ketua umum Ikatan Alumni-Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) Gembong Primadjaya mengatakan bahwa para pelaku bisnis harus dapat terus bergerak mengikuti alur pembangunan ekonomi dan perkembangan bisnis masa kini.
Anggapan tersebut disampaikan oleh Gembong dalam webinar yang bertajuk ‘Ganesha Investment Series Episode 1: Investing Gen Z’. Webinar yang diselenggarakan oleh IA-ITB kali ini turut didukung oleh Cubic Startup Incubator dan Bandung Initiative.
Webinar ini turut dihadiri oleh Menteri Investasi IA-ITB Safitri Siswono, Chief of Portfolio at Hypefast Muhammad Aditriya, Co-Founder & CBDO at Eduka System Sodiko Hidayad, dan Dosen SBM-ITB Hendarsyah Aditya. Ganesha Investment Series ini nantinya akan menjadi agenda rutin IA-ITB dengan tema bahasan seputar investasi.
Mengetahui pola pikir investor baik dari sisi bisnis startup UMKM bisnis teknologi non teknologi sehingga memudahkan alumni dan peserta semua untuk mengakses kepada pendanaan.
“Tentunya pada kesempatan ini, dengan diselenggarakannya Ganesha Investment Series yang edisi pertamanya investing in Gen Z, saya meng-appreciate dan sangat senang karena tim terlihat sangat aktif,” kata Gembong.
- Baca Juga: Rembuk IA-ITB Dimulai, Bahas Ketahanan Pangan di Hari Pangan Se-Dunia
- Baca Juga: Semua Orang Berhak Dapatkan Vaksinasi, IA-ITB Gelar Vaksinasi Ganesha di Kaltim
Melalui webinar ini, para narasumber mengajak partisipan untuk menelusuri lebih lanjut bisnis seperti apa yang kira-kira sesuai dengan karakteristik Gen Z. bagaimana cara mengembangkan bisnis serta memperoleh pendanaan yang mumpuni.
“Ini tentunya akan menambah pemahaman dari teman-teman untuk bisa lebih tau banyak dalam perhubungan investasi dan pembangunan ekonomi nasional yang saat ini memang terus bergerak dan kita ingin bisa mengikutinya,” ujar Gembong.
- Baca Juga: Pemerintah Gandeng IA ITB Tingkatkan Perekonomian Nasional
- Baca Juga: Webinar IA ITB, Kepala BPOM: Bangun Sustainable Biological Vaccine Industry di Indonesia
Tema bahasan dikupas satu persatu berdasarkan sudut pandang dari seorang investor, tentang spesifikasi bisnis yang investor cari, kemudian dari sudut pandang entrepreneur, serta sudut pandang dari Gen Z itu sendiri.
“Mengetahui pola pikir investor baik dari sisi bisnis startup, UMKM, bisnis teknologi, non teknologi, sehingga memudahkan alumni dan peserta semua untuk mengakses kepada pendanaan,” kata Gembong.
(Risma Perdana Izzati)