Mengenal Stock Split Saat Berinvestasi yang Menguntungkan

Stock split menguntungkan investor dan perusahaan.
Ilustrasi nilai saham. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Ingin membeli saham, tapi modal belum mencukupi? Sebenarnya ada satu kondisi di mana perusahaan melakukan pemecahan lembar saham dan harganya jadi lebih murah. Kondisi itu disebut stock split.

Seperti namanya, stock split adalah aksi korporasi yang memecahkan harga saham per lembarnya setelah mendapat persetujuan dari dewan direksi, komisaris, dan pemegang saham di perusahaan tersebut. Pemecahan didasarkan dengan rasio tertentu.

Dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tujuan dari stock split ini adalah meningkatkan jumlah saham yang beredar dan menurunkan harga saham per lembar agar menjadi lebih murah sehingga transaksinya menjadi ramai kembali. Jika sebuah saham ramai ditransaksikan, maka perusahaan itu tetap bisa likuid.

Misalnya harga saham 100% perusahaan A sebesar 800 triliun, apabila perusahaan ingin melakukan stock split menjadi 2 lembar saja, harganya menjadi 400 triliun per lembar. Investor dengan modal 500 triliun mungkin pada awalnya tidak sanggup membeli 800 triliun, tetapi setelah adanya stock split, setengah saham perusahaan bisa dia beli.

Di pasar bursa efek, Anda menemukan harga saham satu lembarnya sebesar Rp 7.800, harga semurah itu didapat dari diterapkannya stock split ini. Perusahaan tersebut membagi lembar sahamnya menjadi berjuta atau miliar lembar saham untuk dijual.

Adapun keuntungan adanya stock split bagi investor dan perusahaan, sebagai berikut.


1. Harga saham per lembar jauh lebih murah

Misalnya satu lembar saham awalnya bernilai Rp 38.000, kemudian perusahaan melakukan stock split 1:6 di bulan Januari. Artinya harga saham Rp 38.000 itu akan turun menjadi Rp 6.300 per satu lembarnya.


2. Penambahan jumlah lembar saham

Adanya stock split tidak berarti investor yang membeli saham selembar senilai Rp 38.000 merugi, justru jumlah lembar saham Anda bertambah. Bulan ini Anda membeli satu lembar seharga Rp 38.000, di bulan Januari saham senilai Rp 38.000 itu sama saja dengan memiliki 6 lembar saham.


3. Lebih mudah untuk beli saham perusahaan

Harganya yang menjadi lebih murah per lembarnya, membuka peluang bagi investor membeli saham perusahaan tersebut dengan modal kecil. Misalnya saat satu lembar saham seharga Rp 38.000 untuk membeli 1 lot saham (100 lembar) investor harus memiliki modal sebesar Rp 3.800.000. Apabila investor membeli di bulan Januari yang harga satu lembarnya Rp 6.300, mereka hanya perlu mengeluarkan Rp 630.000 untuk membeli 1 lot saham.


4. Menarik investor

Dengan dilakukannya stock split diharapkan dapat menarik investor ritel untuk membeli saham mereka. Perusahaan yang melakukan stock split biasanya adalah perusahaan yang memiliki fundamental bagus tetapi harga sahamnya sudah mencapai titik tertinggi.

(Sekar Aqillah Indraswari)


Baca Juga

Berita terkait
Modal Nekat? Berikut Tips Bermain Saham Gorengan
Saham gorengan juga tidak cocok dijadikan investasi jangka panjang karena harganya yang bisa saja turun secara drastis.
Berapa Lama Saham Dapat Untung?
Harga saham selalu berfluktuasi naik turun. Namun, tren dapat dilihat dalam fluktuasi tersebut.
Ingin Bermain Saham Gorengan? Kenali Dulu Risikonya
Bermain di saham gorengan memang memberikan keuntungan ketika kamu berhasil menjual di harga tertinggi.
0
Lakukan Investasi Secepat Mungkin! Ini Alasannya
Investasi adalah satu-satunya cara untuk melawan inflasi jangka panjang.