Mengenal Sejarah Afghani, Mata Uang Afghanistan

Afghani memiliki sejarah panjang yang menarik.
Afgani, mata uang negara Afghanistan. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Kekuatan pasar telah bebas menentukan nilai tukar mata uang Afganistan kecuali selama Perang Dunia I. Namun, selama beberapa tahun, telah terjadi sistem nilai tukar ganda di Afganistan, yang ditetapkan oleh bank sentral negara itu, dan sistem nilai tukar yang bebas. nilai tukar pasar ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar mata uang Kabul yang dikenal sebagai Sarai Shahzada. Sementara Da Afghanistan Bank mencoba mempertahankan nilai tukarnya mirip dengan Sarai Shahzada, perbedaan antara nilai tukar resmi dan pasar bebas meluas selama tahun 1980-an dan perang saudara sesudahnya.

Setelah Taliban menguasai bank-bank Afghanistan pada Desember 1996, Ehsanullah Ehsan, ketua Bank Sentral Taliban, mengumumkan bahwa sebagian besar uang kertas Afghanistan yang beredar, hampir 100 triliun Afghan, tidak berguna. Akibatnya, kontrak dengan perusahaan Rusia, yang telah mencetak uang kertas Afghanistan sejak 1992, dibatalkan.

Sejak 2001, setelah keterlibatan Amerika Serikat, mata uang menjadi sangat tidak stabil. Mata uang tersebut diperdagangkan pada 73.000 Afghani per dolar AS pada September 2001, meningkat tajam menjadi 23.000 Afghani. Setelah runtuhnya rezim Taliban pada November 2001 dan merosot ke 36.000 Afghan pada Januari 2002. Pada saat itu, sekitar tujuh varian mata uang yang berbeda telah diperdagangkan. dalam sirkulasi. Mantan gubernur mengatakan bahwa hal itu mengakibatkan mungkin "triliunan" uang kertas beredar pada waktu itu.

Pada tahun 2002, Afghani mendapat redenominasi dan mengambil kode ISO AFN. Namun, tidak ada subdivisi yang dirilis. Ini menggantikan mata uang sebelumnya dengan dua tingkat yang berbeda. Ini dikembangkan untuk menstabilkan ekonomi dan mencegah inflasi yang cepat. Uang kertas dicetak di Jerman.

Pada tanggal 4 September 2002, Presiden Hamid Karzai saat itu mengumumkan mata uang baru. Mata uang ini diresmikan di pasar pada tanggal 8 Oktober 2002. Reformasi moneter diterima publik dengan baik karena menandakan stabilitas dan keamanan, terutama upaya negara untuk membangun kembali. Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun bahwa mata uang tunggal berada di bawah pengaruh bank sentral, bukan panglima perang.

Semua uang kertas lama dibuang pada akhir tahun 2002. Bank sentral merilis uang kertas AFN dalam pecahan 1, 2, 5, 10, 20, 50, 100, 500, dan 1.000 AFN. Semua uang kertas 1, 2, dan 5 AFN diganti dengan koin pada tahun 2005.

Reformasi terbaru terjadi pada tahun 2014 ketika uang kertas 1.000 AFN dimodifikasi dengan langkah-langkah keamanan tambahan untuk mengurangi kemungkinan pemalsuan. Uang kertas 1000 AFN menunjukkan Kuil Mulia dan Mausoleum Ahmad Shah Durrani yang berada di bagian depan dan belakang. []

(Ghariza Syifa Riyashi)


Baca Juga:


Berita terkait
Mengenal Mata Uang Dinar dari Kuwait
Seri pertama didirikan setelah deklarasi hukum moneter Kuwait pada tahun 1960.
Mengenal Mata Uang Albania, Lek dan Sejarahnya
Sebelum adanya Lek, Albania tidak memiliki mata uang dan berpegang pada standar emas sebagai alat tukar.
Mengingat Kembali Sejarah Tugrik, Mata Uang Mongolia
Mata uang nasional yang dibuat pada tahun 1925, telah berpartisipasi dengan kuat dan andal dalam kehidupan ekonomi lembaga dan warga Mongolia
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.