Mengenal Poteng Sulawesi Selatan, Bergizi vs Memabukkan

Poteng merupakan makanan khas di Sulawesi Selatan yang dapat disajikan dengan beragam cara. Apabila difermentasi kalamaan bisa memabukkan.
Salah satu penjual poteng yang menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah. (Foto: Tagar/fitriani aulia rizka).

Bantaeng - Poteng merupakan makanan fermentasi khas yang berasal dari Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari varietas singkong mentega atau ubi kayu mentega yang direbus setengah matang, kemudian diberi ragi. Makanan bergizi ini apabila dikonsumsi berlebih dapat memabukkan.

Namun, alangkah baiknya, pembuatan poteng menggunakan varietas singkong, karena setelah tersaji memiliki warna kuning yang cantik layaknya mentega dengan tekstur kenyal dan legit. Hal tersebut kian menggugah selera pelahapnya. 

Singkong mentega umumnya digunakan sebagai bahan baku aneka kue, termasuk membuat menu lezat pizza singkong.

Proses pembuatannya poteng pun tergolong sederhana. Pertama-tama, setelah dipilah bahan baku yang berkualitas, lalu cuci hingga bersih dan rebus singkong hingga setengah matang saja. Biasanya, proses ini memakan waktu setidaknya 60 menit. 

Kalau kebanyakan bisa jadi perut kembung atau malah mabuk, karena di dalamnya mengandung alkohol.

Proses selanjutnya, tiriskan dan biarkan hingga air sisa rebusan habis dan singkong setengah matang sudah dingin. Setelah itu taruh semua singkong rebus di atas tampah yang dilapisi daun singkong. Jangan lupa siapkan satu gram ragi yang sudah dihaluskan. 

PotengSepiring poteng yang siap disantap. (Foto: Tagar/ fitriani aulia rizka).

Perlu dicatat, satu gram ragi halus bisa digunakan untuk satu kilogram singkong. Setelah dibalur merata, tutup kembali singkong menggunakan daun pisang agar poteng makin empuk. 

Selain daun pisang, plastik dan daun jati juga bagus digunakan untuk menutup bahan yang sedang difermentasi. Simpan tape ini dalam ruangan selama dua atau tiga hari. Setelah itu, poteng baru siap dihidangkan.

Cara Menikmati Poteng

Poteng 1Toples yang berisi Poteng (ujung kanan) menjadi bagian dari bahan pembuatan es buah dan es teler. (Foto: Tagar/fitriani aulia rizka).

Poteng rasanya enak, manis, dan lembut digigit. Sebenarnya, poteng adalah jenis tape, sama dengan tape beras ketan yang sudah banyak dikenal orang banyak. 

Tentu ada banyak cara untuk menikmati poteng, semisal dilahap langsung atau bisa juga dicampur dengan jajanan lain seperti es teler, es buah, atau yang paling terkenal di daerah asalnya adalah tersaji dalam es poteng yang segar.

Es poteng menjadi makanan yang laku keras di Sulawesi Selatan. Terlebih saat musim kemarau seperti sekarang ini. Ketika cuaca panas, menikmati es poteng tentu menjadi pilihan yang menyegarkan tubuh tang dahaga. 

Menu tersebut terbuat dari beberapa potongan poteng yang ditaruh di dalam mangkuk, kemudian ditutupi dengan es serut, lalu ditambahkan sirup lokal yang lebih dikenal dengan sirup DHT atau sirup pisang ambon

Jangan lupa tambahkan susu kental manis untuk menambah cita rasanya agar semakin menyegarkan tubuh yang sedang dilanda dehidrasi.

Poteng Sebagai Asupan Tubuh

Poteng 3Sepiring poteng yang siap disantap. (Foto: Tagar/ fitriani aulia rizka).

Perlu diketahui, menikmati poteng tanpa campuran apapun juga tidak kalah nikmat. Namun, secara turun-temurun, masyarakat Sulawesi Selatan sebenarnya lebih sering menyantap poteng justru untuk menghangatkan badan. 

Hal tersebut dikarenakan adanya sensasi panas dan semacam gas saat menyantap poteng yang telah difermentasi lebih dari tiga hari.

Secara keseluruhan, kandungan gizi tape singkong atau poteng menurut ilmu kedokteran, per 100 gram dalam ukuran poteng normal atau yang difermentasi dua atau tiga hari, tersimpan energi 173 kilokalori, protein 0,5 gram, lemak 0,7 gram, karbohidrat 42,5 gram, kalsium 30 miligram, fosfor 40 miligram, Vitamin B1, dan serat 3,4 gram.

Dr. Nur Ainun Rani atau lebih akrab disapa Dokter Ainun, yang merupakan seorang ahli gizi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan menjelaskan, singkong mengandung karbohidrat dan protein meskipun kandungan proteinnya lebih rendah daripada nasi. 

Setelah difermentasi, kata dia, kandungannya bisa membantu untuk melancarkan pencernaan. Asal jangan dikonsumsi secara berlebihan.

"Cukup dua potong dalam sehari maka itu takaran yang bagus probiotik atau kuman-kuman usus yang baik," ucap wanita yang akrab disapa Doktor Ainun ini.

Mengonsumsi poteng hanya sebagai snack atau camilan pada orang dewasa, kata dia, sebaiknya tidak melebihi dua potong sedang per hari. Sedangkan pada anak, baiknya tidak lebih dari 30 gram atau satu potong sedang per hari.

Poteng untuk Kesehatan vs Memabukkan

Dr. Ainun PotengDr. Ainun saat ditemui Tagar, di Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada Selasa, 27 Agustus 2019 (Foto: Tagar/fitriani aulia rizka).

Di Kabupaten Bantaeng, sebuah daerah kecil yang berjarak 120 kilometer dari kota Makassar, Sulawesi Selatan, poteng menjadi jajanan tradisional yang masih mudah ditemui. 

Kadang, poteng dijajakan berjejer di pasar-pasar ataupun di terminal. Bahkan ada pula pedagang yang menawarkannya dari rumah ke rumah dengan berjalan kaki.

Di kabupaten berjuluk Butta Toa ini, terdapat mitos tentang poteng yang masih dipercaya hingga sekarang ini. Dari bisik-bisik orang tua zaman dahulu, bagi mereka yang menderita penyakit maag akut, bisa sembuh dengan mengonsumsi poteng. 

Mengenai hal tersebut, Doktor Ainun berpendapat, hingga saat ini dia belum menemukan penelitian terkait asumsi masyarakat yang menyebut poteng dapat meredakan penyakit maag.

"Untuk ini hanya pendapat orang dan belum terbukti. Malah kalau penyakit maag sebaiknya menghindari (poteng), karena produk fermentasi dapat meningkatkan produksi gas dalam lambung," jelasnya.

Selain mitos tersebut, makan poteng juga bisa menyebabkan mabuk. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Doktor Ainun tidak menganjurkan memakan poteng secara berlebihan. Terlebih poteng yang difermentasi dalam kurun waktu yang sangat lama. 

Sebab, makanan ini mengandung alkohol 1 hingga 5 persen, tergantung berapa lama difermentasikannya.

di Bantaeng, Selasa, 27 Agustus 2019."Kalau kebanyakan bisa jadi perut kembung atau malah mabuk, karena di dalamnya mengandung alkohol," tuturnya kepada Tagardi Bantaeng, Selasa, 27 Agustus 2019.

Terakhir, mitos tentang poteng adalah tidak sembarang orang boleh membuatnya. Dari cerita rakyat, seseorang yang hatinya galau, atau seorang perempuan yang sedang dalam masa haid, tidak boleh menyentuh atau membuat poteng. 

Hal itu disebut-sebut dapat menyebabkan proses fermentasi tidak berhasil, atau poteng bisa menjadi busuk, yang mengakibatkan produksi menjadi sia-sia.

Namun, hal itu  masih dipercaya sebatas cerita rakyat saja. Belum ada kesaksian yang nyata atau pun penelitian ilmiah yang dapat membuktikannya. 

Beberapa orang masih sangat percaya akan hal ini, sedangkan yang lainnya meyakini apabila dibuat dengan tangan bersih dan mengikuti prosedur yang benar dalam pembuatan poteng, pasti bisa juga dapat menghasilkan poteng yang rasanya enak dan berkualitas. []

Berita terkait
Viral Poteng, Tim Sandiaga Uno: Itu Bukan yang Terjadi Sebenarnya
Ibu itu sudah dikasi uang oleh tim pak Sandi, dan tempat potengnya juga sudah diberi kembali.
Jahe dan Empat Makanan Sehat Cegah Kanker Paru-Paru
Kanker Paru-paru masih menghantui masyarakat hingga sekarang ini, dengan cara sehat alami seperti jahe dapat mencegah risiko penyakit ini.
Apel dan Empat Makanan Sehat Memperbesar Payudara
Payudara memang salah satu bagian tubuh yang paling sering menjadi perhatian wanita.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.