Mengenal Calon Ketua KPK Irjen Firli Bahuri

Ada 9 capim KPK dari unsur Polri. Nama Irjen Polisi Firli Bahuri berada dalam daftar terkait potensi besar jadi Ketua KPK.
Calon Pimpinan KPK Irjen Firli Bahuri saat menjabat Kapolda NTB (Foto: Youtube/swd NTB)

Jakarta - Seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyisakan 104 orang kandidat, termasuk di dalamnya 7 dari unsur hakim, 11 jaksa, 19 dosen, dan 9 berlatar belakang polisi. Unsur terakhir yang disebut, menempatkan nama Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Firli Bahuri terkait potensi besarnya menjadi pemimpin KPK.

Irjen Firli Bahuri lahir di Lontar, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan pada 8 November 1963. Saat ini Firli menjabat Kapolda Sumatera Selatan.

Firli merupakan lulusan Akademi Polisi (Akpol) pada tahun 1990. Prestasinya di korps Bhayangkara terukir ketika menjadi Kapolres Persiapan Lampung Timur pada 2001. Firli juga tercatat sempat menjadi Wakapolres Metro Jakarta Pusat (2009), ajudan Wakil Presiden Boediono pada 2012, dan Kapolda Nusa Tenggara Barat pada 2017.

Firli bukan orang baru di lembaga antirasuah. Pada 2018, ia sempat menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK. Namun, hanya bertahan selama setahun, Firli kembali ditarik ke Mabes Polri karena dianggap dibutuhkan organisasi Polri.

Ada catatan kontroversial yang dialamatkan kepada Firli saat menjabat Deputi Penindakan KPK. Saat itu, Firli diduga melanggar kode etik karena bertemu dan bermain tenis dengan Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB). Padahal, saat itu, TGB sedang menjadi saksi dalam salah satu kasus yang tengah diusut KPK. 

Sosok Firli juga dianggap sebagian pihak cukup mengejutkan ketika mencalonkan diri, dan lolos tahap awal seleksi calon pimpinan KPK. Lebih lanjut, Firli juga masih terhitung baru menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan. Ia menjabat sejak 20 Juni 2019.

Baca juga: 

Berita terkait
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi