Jakarta - Saham blue chip merupakan saham dari perusahaan yang mempunyai reputasi nasional, baik dari segi kualitas, kehandalan, dan kemampuan untuk beroperasi yang cukup menguntungkan dalam berbagai kondisi ekonomi dengan kondisi baik maupun buruk.
Investasi saham mempunyai resiko yang cukup tinggi untuk dijadikan instrument investasi. Namun, perlu Anda ketahui, jenis saham blue chip merupakan yang terpercaya dan mempunyai nilai kapitalisasi yang besar.
Menurut ahli dalam bidang saham dan investasi, jenis saham blue chip bisa dikatakan sebagai jenis saham yang paling aman untuk dijadikan investasi dibandingkan dengan jenis saham lainnya. Hal ini karena nilai fundamentalnya yang cukup kuat, baik dari segi finansial maupun manajemen.
Nah, berikut beberapa ciri saham blue chip yang wajib kamu kenali sebelum berinvestasi.
1. Memiliki kapitalisasi besar
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, saham blue chip adalah jenis saham dari sebuah perusahaan besar yang memiliki laba stabil. Besar dan stabil ini tentunya harus dibuktikan dengan aset dan modal yang dimiliki perusahaan tersebut, termasuk pula kapitalisasi pasar. Bagi anda yang belum paham, kapitalisasi merupakan harga pasar perusahaan jika ada pihak yang ingin membelinya secara utuh. Kapitalisasi ini dapat dihitung dengan mengkalikan harga saham dan jumlah lembar saham perusahaan yang beredar di pasaran. Dan jika sebuah perusahaan memiliki kapitalisasi yang jumlahnya mencapai 20 triliun ke atas, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan besar.
2. Ada di bursa dalam jangka waktu lama
Ciri-ciri lainnya yang bisa dilihat adalah dari lamanya saham perusahaan tersebut ada di bursa efek. Meskipun ini penilaian yang tidak mutlak, namun lamanya waktu bertahan di bursa efek menunjukkan jika perusahaan tersebut sudah lama dan memiliki peningkatan laba yang signifikan.
3. Ramai diperdagangkan
Saham yang masuk sebagai kategori blue chip selalu masuk ke dalam daftar teraktif di bursa. Bagi anda yang telah lama bermain di saham, mungkin akan mengenal istilah LQ45. LQ45 merupakan indeks yang berisikan tentang saham-saham likuid maupun saham yang ramai diperdagangkan. Namun perlu anda ketahui jika tak semua saham dalam kategori LQ45 masuk sebagai saham blue chip.
4. Saham yang menjadi market leader
Jika anda ingin melihat apakah saham tersebut termasuk blue chip atau tidak, anda bisa menggunakan ciri-ciri yang satu ini dengan mudah. Sebut saja seperti perusahaan Bank BCA (BBCA) atau PT Telkom (TLKM). Keduanya menjadi perusahaan market leader dalam sektornya masing-masing. Produk mereka pun banyak digunakan masyarakat luas. Atau bisa dikatakan jika mereka berhasil memonopoli pasar. []
(Sri Wahyuni Sitorus)
Baca Juga
Perang Dagang Amerika Serikat-Tiongkok Pengaruhi IHSG
Beralih Ke Emas, Warren Buffett Jual Saham Perbankan
IHSG Diprediksi Melemah, Imbas Sentimen Bursa Saham AS
Bursa Saham AS Anjlok, IHSG Ikut Drop 0,26 Persen