Jakarta - Radang tenggorokan salah satu permasalahan yang kadang mengganggu kesehatan pada anak. Kondisinya, anak menjadi rewel dan sulit makan karena merasa nyeri.
Mengutip laman klikdokter, tenggorokan terdiri dari beberapa struktur anatomis, mulai dari dinding tenggorokan (faring), jaringan amandel (tonsil), hingga pita suara (laring). Semua organ dapat mengalami peradangan yang terjadi secara terpisah-pisah, maupun bersamaan.
Daerah tenggorokan yang paling sering mengalami peradangan adalah faring biasa disebut faringitis dan tonsil, disebut tonsillitis. Jika keduanya mengalami peradangan, biasa disebut dengan istilah faringotonsilitis.
Gejala radang tenggorokan bervariasi, tergantung dari lokasi anatomis mana yang mengalami gejala dan seberapa berat gejala yang dialami. Pada beberapa anak, gejala bisa muncul segera setelah infeksi. Sementara yang lainnya, gejala biasanya berlangsung lambat.
Beberapa gejala yang dapat muncul pada anak yang mengalami radang tenggorokan, antara lain.
- Nyeri tenggorokan
- Demam
- Sakit kepala
- Menurunnya nafsu makan
- Merasa tidak enak badan
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Nyeri menelan
- Batuk
- Suara serak
- Kemerahan pada tenggorokan
- Pembengkakan pada leher
Penyebab Radang Pada Anak
Banyak hal yang dapat menyebabkan radang tenggorokan. Virus penyebab yang paling sering menjadi mengintai. Beberapa virus yang dapat memicu radang tenggorokan, di antaranya adenovirus, virus influenza, virus Epstein-Barr, virus herpes simpleks, dan virus HIV.
Sedangkan jenis-jenis bakteri yang dapat menyebabkan radang tenggorokan, antara lain streptokokus beta-hemolitikus grup A, mikoplasma, dan klaimidia pneumonia. Selain bakteri, infeksi jamur dan parasit juga dapat menimbulkan infeksi pada tenggorokan.
Di luar infeksi, asap rokok, polusi kendaraan, serta udara yang terlalu dingin dan kering juga dapat mengakibatkan radang tenggorokan. []