Mengapa Banyak Pasutri di Jepang yang Tidur Terpisah?

Ini tidak menandakan ada suatu masalah dalam hubungannya, tapi merupakan sesuatu yang dipercaya berdampak baik pada mereka.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/iStock)

Jakarta - Rumah-rumah dan apartemen yang berukuran kecil tidak menghalangi banyak pasangan yang sudah menikah di Jepang untuk tidur di ranjang atau bahkan kamar yang berbeda. Ini tidak menandakan ada suatu masalah dalam hubungannya, tapi merupakan sesuatu yang dipercaya berdampak baik pada mereka. Dilansir dari Brightside, berikut ulasan kenapa pasangan yang sudah menikah di Jepang memilih untuk tidur terpisah.


1. Mereka mempunyai jadwal tidur yang berbeda

Hal pertama yang membuat para pasangan Jepang memutuskan untuk tidur terpisah adalah jadwal kerja yang berbeda. Membangunkan pasanganmu hanya karena pulang kerja terlambat atau harus berangkat awal hanya akan menggangu waktu istirahat berkualitas mereka. Inilah sebabnya tidur di kamar yang berbeda menjadi masuk akal. Waktu tidur mereka akan sama-sama tidak terganggu dan lebih berkualitas.


2. Bayi tidur dengan ibunya

Para ibu di Jepang tidur dengan anak-anak mereka dan hal ini dianggap sangat penting. Jadi, para ayah harus memutuskan apakah dia ingin tidur bersama mereka atau pindah ke kamar lain. Sains telah membuktikan bahwa tidur bersama dapat membantu orang tua dan anak-anak tidur lebih tenang. Tidur bersama dapat membantu anak mempertahankan suhu tubuh dan detak jantung mereka (hal yang sangat penting bagi bayi), sekaligus menurunkan peluang sindrom kematian mendadak pada bayi. Ini juga membantu anak memiliki harga diri lebih baik, lebih cepat mandiri, serta berprestasi di sekolah.


3. Bagi mereka, tidur terpisah artinya ketenangan.

Sementara banyak pasangan yang baru mulai tidur terpisah mengira bahwa perceraian mengintai mereka, orang Jepang memandangnya berbeda. Mereka sangat menghargai waktu tidur, dan tidak ingin terganggu ketika tidur. Ini berarti bahwa mereka tidak mau mendengar bunyi dengkuran, tidur tidak nyenyak, tersentak karena tertendang, dsb. Meskipun sebagian pasangan tidak bisa tidur di kamar berbeda, mereka tetap berharap bisa tidur nyenyak.


4. Pasangan punya sejarah tidur terpisah

Kasur futon diisi dengan kapas. Ini memberi penopang dan kenyamanan. Di masa lalu, hanya kasur berukuran tunggal yang dipakai sebagai tempat tidur. Jadi, meskipun kamu ingin tidur berdekatan dengan orang tersayang, pada akhirnya kamu akan tidur berbalut seprai, di lantai yang dingin, dan tak akan merasa nyaman. Sekarang ini masih ada keluarga yang menggunakan tempat tidur semacam ini, terutama karena tidak menyita banyak tempat dan mudah disimpan.


(Sri Wahyuni Sitorus)


Berita terkait
9 Kebiasaan Baik yang Ternyata Berbahaya
Kebiasaan baik baru bermunculan setiap hari. tapi kalau terlalu sering dilakukan bisa membahayakan diri sendiri.
Hindari Kebiasaan Ini Agar Laptop Anda Tidak Cepat Rusak
Ketika memiliki sebuah laptop, tentu Anda berharap barang elektronik tersebut dapat bertahan dengan lama. Nah, berikut hal yang harus dihindari.
4 Kebiasaan yang Membuat Berat Badan Cepat Naik
Setiap orang wajib menjaga timbangannya untuk tetap normal untuk menghindari obesitas yang dapat meningkatkan risiko penyakit berbahaya.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi