Mencari Jio, Anak 9 Tahun Hanyut di Aek Situmandi Tapanuli Utara

Mencari Jio, anak usia 9 tahun sedang mandi kemudian hanyut di Aek Situmandi Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Upaya pencarian hari ke-2 korban Jio (9) memakai alat berat Excavator milik Pemkab Tapanuli Utara dipakai membersihkan sisi bantaran sungai dari gundukan pokok bambu yang diprediksi jasad korban Jio masuk dan berada dalam rongga dinding tanggul DAS Batangtoru, Sabtu (30/3/2019). (Foto: Tagar/Jumpa P Manullang)

Tapanuli Utara, (Tagar 31/3/2019) - Jio, anak laki-laki berusia 9 tahun yang hanyut di daerah aliran sungai (DAS) Batangtoru Aek Situmandi belum ditemukan. Sampai Sabtu (30/3) pukul 20:16 Wib petugas yang mencarinya belum mendapatkan titik terang.

Upaya pencarian melibatkan puluhan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan warga setempat, serta menurunkan alat berat milik Pemda Tapanuli Utara. Karena pertimbangan cuaca, malam itu pencarian dihentikan sementara.

Keperluan alat berat jenis Excavator diturunkan sesuai keterangan Bonggas Pasaribu Kepala BPBD Tapanuli Utara, adalah untuk membersihkan sisi bantaran sungai dari gundukan pokok bambu.

Diterangkan Bonggas, sesuai hasil pembicaraan pihaknya dengan masyarakat diprediksi jasad korban Jio masuk dan berada dalam rongga dinding tanggul DAS Batangtoru.

"Sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda, dan kami masih melakukan pencarian hingga saat ini, dan kalau tidak dapat hari ini akan dilanjutkan esok hari," terang Bonggas kepada Tagar News, Sabtu (30/3) pukul 20:00 Wib.

Upaya pencarian hari ketiga akan dilanjutkan dengan metode penyisiran wilayah hilir sungai sampai batas jarak bisa dilalui perahu karet milik BPBD Tapanuli Utara.

Diprediksi upaya penyisiran ke hilir sungai dengan radius puluhan kilometer bakal dihadapkan dengan medan cukup berbahaya dengan arus sungai yang semakin deras.

"Karena melihat situasi sudah hari ketiga, kalaupun masih di sini kemungkinan besar sudah mengapung, jadi pencarian dilakukan dengan penyisiran permukaan air. Kita besok akan tetap menggunakan perahu karet untuk melakukan penyisiran," ujarnya.

"Dengan kemungkinan tidak ada lagi penambahan personel, perahu cukup satu saja tapi bila dibutuhkan bisa kita tambah, karena perahu karet kita sudah siap di lokasi dan disiagakan di sini," lanjutnya.

Dia berharap upaya pencarian pada Minggu (31/3), akan membuahkan hasil untuk menjawab kekhawatiran warga dua hari terakhir.

"Mohon doa kita bersama semoga besok menemukan jasad korban. Kami berharap kepada masyarakat jangan lagi mandi sembarangan di sungai apalagi anak anak, dan kepada orangtua agar tetap mengimbau kepada anak cucu mereka untuk tidak mandi dan bermain di sepanjang DAS Batangtoru," harapnya.

Sementara sesuai pantauan Tagar News di lokasi, sejak pukul 08:00 Wib, jajaran Pemkab Tapanuli Utara, Kodim 0210/TU, puluhan personel Polres Tapanuli Utara dan ratusan masyarakat ramaikan lokasi pencarian korban.

Sebelum dilakukan pencarian pada pagi hari sekira pukul 08:00 Wib  terpantau diawali dengan pembacaan doa syafaat oleh rohaniawan gereja setempat.

Sekira pukul 12:00 Wib alat berat milik Pemkab Tapanuli Utara dan rombongan Bupati Nikson Nababan datangi lokasi dan keluarga korban marga Hutagalung nenek kakek Jio (9) yang sampai hari ini belum ditemukan.

Sebelumnya diberitakan, seorang bocah laki-laki bernama Jio (9) hanyut sejak Jumat (29/3) sekira pukul 16.30 Wib. Tubuh Jio diduga hanyut ke dasar DAS Batangtoru Aek Situmandi, Desa Siraja Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Sebelum diketahui hanyut dan tidak tertolong empat rekannya, korban sudah diingatkan empat rekannya agar segera naik ke bantaran sungai sebab di hilir sungai kedalaman sungai sudah mencapai kedalaman 2 meter lebih.

Menyaksikan korban akan tenggelam, empat rekan Jio bernama Andika Hutagalung (11) bersama tiga saksi Monang Hutagalung (11), Jeremi Manurung (11), dan Hesekiel Hutagalung (11) berusaha mengulurkan tangan menarik menyelamatkan korban.

"Korban tidak menghiraukan perkataan saksi. Dan sekitar kurang lebih 2 meter kedalaman sungai, korban hanyut dan saksi Andika mengulurkan tangan dari tempat pemandian warga untuk menolong korban namun tangan saksi tidak sampai, sehingga korban tidak nampak lagi dan sudah tenggelam," terang Aiptu Sutomo M Simaremare SH Kasubbag Humas Polres Tapanuli Utara.

Sutomo melanjutkan, hanyutnya korban ditelan kedalaman sungai tanpa bisa diselamatkan, ke empat bocah berhamburan menuju perkampungan memberi tahu kepada warga. []

Baca juga:

Berita terkait