Makassar - Jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Maros kini tengah mendalami insiden robohnya menara base transceiver station (BTS) yang menimpa sejumlah pelajar SD Negeri 240 Bado-bado, Baji Mangngai, Mandai, Kabupaten Maros, Sulsel, Selasa 13 Agustus 2019.
Kapolres Maros AKBP Richard mengatakan, pihaknya segera melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.
Dia menegaskan, dalam insiden yang melukai sejumlah siswa SD tersebut, pihak PT XL Axiata juga akan dipanggil dan dimintai keterangan.
"Kita akan melakukan penyelidikan dan saat ini sudah mulai minta keterangan saksi yang ada di TKP. Info sementara memang tower tersebut milik XL, dan jika memang benar, pasti kami minta keterangan juga," tegas Richard.
Insiden robohnya menara BTS ini diduga adanya kelalaian atau masa pakai menara melampaui batas waktu atau faktor usia. Karena itu, penyidik Satuan Reskrim Polres Maros akan mendalami dan menginvestigasi kasus tersebut.
XL Axiata akan mendorong upaya pemenuhan hak-hak korban sesuai dengan ketentuan
"Terindikasi karena faktor usia. Tapi kita tunggu saja hasil penyelidikan dulu," ungkapnya.
Sementara itu, manajemen XL Axiata juga telah angkat bicara dalam insiden robohnya menara BTS tersebut. Disebutkan, menara BTS itu bukan milik XL Axiata, namun milik perusahaan penyewaan menara telekomunikasi.
Dalam hal ini, XL Axiata hanya bertindak sebagai penyewa menara tersebut. "Karena itu, semua hal terkait pembangunan dan pemeliharaan, juga kelayakan bangunan bukan merupakan tanggung jawab XL Axiata," tulis Ibnu Syahban, Corporate Communication XL Axiata East Region.
Meski demikian, Ibnu mengaku tetap mendukung upaya investigasi oleh kepolisian untuk mengetahui dengan pasti penyebab robohnya menara.
Pihak XL Axiata kata Ibnu, menyampaikan turut prihatin dan simpati kepada para korban yang tertimpa dan segera mendapatkan penanganan yang terbaik.
"XL Axiata akan mendorong upaya pemenuhan hak-hak korban sesuai dengan ketentuan," ujarnya.
Sebelumnya, menara BTS diduga milik PT XL Axiata roboh dan menimpa SD Negeri 240 Bado-bado, Mandai, Maros, saat sedang latihan paduan suara untuk persiapan HUT RI ke-74.
Akibat dari insiden itu, lima murid terluka dan beberapa terpaksa dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.[]