Memburu Dalang Demonstrasi Kerusuhan Hari Ini

Siapa dalang, siapa membiayai aksi demonstrasi yang berlanjut kerusuhan hari ini di Bawaslu dan beberapa titik di Jakarta?
Demonstran terlibat bentrok dengan polisi saat menggelar Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi kesabaran aparatur TNI Polri dalam menghadapi aksi demonstran yang anarkis selama dua hari di Jakarta. Meski demikian, Polri sebagai institusi penegak hukum harus segera mengungkapkan siapa dalang dan siapa yang membiayai aksi demo yang berlanjut rusuh tersebut.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane menilai ada empat poin yang perlu diusut dan dijelaskan Polri secara transparan kepada publik. 

Pertama, Polri sudah menyita satu mobil ambulans berlogo Partai Gerindra yang diduga menyuplai batu untuk demonstran, siapa pemiliknya dan siapa otak penyuplai batu untuk melempari aparat itu. 

Kedua, Polri sudah menyita sejumlah uang dari sejumlah demonstran yang diduga pelaku kerusuhan, sehingga Polri mengatakan mereka adalah massa bayaran. 

Ketiga, Polri harus mengungkapkan siapa pelaku penembakan dengan peluru tajam yang menyebabkan sejumlah orang tewas dan terluka. Lalu apa kaitannya dengan penemuan ratusan butir peluru tajam di lokasi kerusuhan. 

Keempat, Polri dan TNI sudah menahan jenderal purnawirawan yang juga tim kampanye Capres 02 yang diduga terlibat dalam penyelundupan senjata api laras panjang.

Hal-hal tersebut, kata Pane, perlu dijelaskan kepada publik, apa kaitan dan kontribusinya dalam aksi demo yang berlanjut pada kerusuhan selama dua hari di Jakarta

"Polri harus mengusut dengan tuntas agar diketahui apakah aksi demo yang rusuh itu diorganisir secara masif atau hanya ulah oknum oknum tertentu di balik pendukung 02," ujar Pane dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Kamis 23 Mei 2019. 

"Begitu juga dengan adanya temuan Polri bahwa adanya masa bayaran, siapa yang membayar harus segera dikejar dan ditangkap aparat kepolisian. Apakah yang bersangkutan figur partai, pengusaha, atau anak mantan penguasa. Hal ini agar diketahui apakah penyandang dana itu sebuah kelompok yang masif atau perorangan," lanjutnya.

Pane menambahkan, Polri perlu bekerja cepat agar pihak-pihak yang bermain-main dengan kerusuhan tersebut bisa disapu bersih, sehingga mereka tidak lagi membuat kekacauan pada saat pelantikan presiden terpilih di Pilpres 2019. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya