Membangun SDM untuk Menguatkan Toleransi

Tanpa persatuan membangun bangsa yang besar adalah mimpi. Toleransi modal utama membangun negara dan mewujudkan cita-cita bangsa.
Ilustrasi (Dok Ist)

Dalam pidato kenegaraan di DPR jelang Hari Kemerdekaan RI Ke-74 (16/8), Presiden Joko Widodo mengatakan negara butuh sumber daya manusia (SDM) yang unggul yang berhati Indonesia dan berideologi Pancasila. “Kita perlu SDM yang toleran dan berakhlak mulia. Kita perlu SDM unggul yang terus belajar, bekerja keras dan berdedikasi,” kata presiden dalam pidatonya.

Jokowi mengatakan perkembangan dunia baru di era globalisasi terus mengalami pendalaman yang semakin dipermudah oleh revolusi industri jilid ke-4. "Di era disrupsi ini kemapanan bisa runtuh ketidakmungkinan bisa terjadi. Jenis pekerjaan bisa berubah setiap saat, banyak jenis pekerjaan lama yang hilang. Tetapi juga makin banyak jenis pekerjaan baru yang bermunculan," ujar Presiden Jokowi. 

Selain itu Jokowi juga mengingatkan arus komunikasi dan interaksi yang semakin mudah dan terbuka harus dimanfaatkan dan sekaligus diwaspadai sebab juga membawa ancaman terhadap Pancasila. Jokowi mengatakan Indonesia harus siap menghadapai intoleransi, radikalisme, dan terorisme. "Indonesia tidak takut terhadap keterbukaan." tuturnya. 

Pematangsiantar Kota Toleransi

Beberapa hari setelah perayaan HUT RI, masyarakat Papua turun ke jalan memprotes tindakan rasis kepada mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya. Peristiwa inilah yang memicu kerusuhan di Manokwari, Papua.  

Melihat kejadian tersebut, pemuda Pematangsiantar, Fernando Sihotang, MA, mengatakan penting menanamkan sikap toleransi untuk membendung gejolak sosial di masyarakat. “Prasyarat masyarakat memiliki peradaban yang maju adalah memiliki karakter toleransi yang mumpuni,” kata Fernando kepada “Tagar” (21/8/2019). “Masyarakat dan sosial yang kondusif maka pembangunan akan sangat mudah dilakukan,” ujar pengajar di Fisip Universitas Sumatera Utara (USU) ini. 

"Jika budaya toleransi tidak hidup bagaimana mungkin saya bisa belajar banyak dari masyarakat, lingkungan dan menerima perbedaan," kata Fernando. 

Fernando menceritakan pengalamannya saat kuliah di Jerman yang begitu  maju karena masyarakatnya menerima perbedaan. Indikator dari kesejahteraan adalah pembangunan fisik dan manusia. Pembangunan hanya dimungkinkan jika ada kedamaian. Kedamaian dalam masyarakat yang majemuk tidak akan tercapai jika intoleransi mewabah dalam masyarakat. 

Bagi Fernando sikap intoleransi terjadi karena ada yang tidak menerima eksistensi kelompok lain yang berbeda.Oleh karena itu pemerintah harus dapat mengemas perbedaan menjadi persaudaraan yang erat.

"Kota Pematangsiiantar adalah kota toleran sehingga harus terus dirawat. Dengan adanya tragedi di Papua adalah pelajaran bersama betapa pentingnya sikap toleransi dan saling menghargai," ujar Fernando. 

Kesadaran Individu

Bagi pangajar di Fakultas Hukum USU, Rony Andre MH, kesadaran individu amatlah penting dalam merawat persatuan. Pemerintah harus jadi contoh dan pelindung bagi masyarakat. 

Dia mengisahkan kehidupan satu atap di Kampung Sawah, Bekasi, Jawa Barat, yang hidup rukun dan bergotong royong membangun sosial masyarakat yang bhineka. “Jadi merekalah yang hingga saat ini benar-benar menerapkan toleransi,” kata Rony memberikan contoh. Intinya, menurut Rony, kesadaran dari tiap individu sedangkan pemerintah harus jadi contoh yang baik bagi setiap warga negara.

Dalam hal merawat persatuan, masih menurut Rony, harus turut juga diberikan rasa adil, bijak, dan melindungi bagi tiap warga negara. Dengan demikian setiap orang akan semakin cinta dengan negara ini. "Dengan semakin cinta saya yakin akan semakin meningkat pula kesadarannya tuk toleransi dan menjunjung tinggi pancasila," ujar Rony. 

Rony menuturkan ada tiga filosofi yang dapat dikaitkan dengan tindak intoleran yang perlu diperbaiki. Pertama, membangun kehidupan dengan cara mengubah manusianya bukan mengubah sistem. Selain itu perlu menciptkan rasa adil dan penegakan hukum yang tidak pandang bulu. 

Toleransi dan kesadaran dimulai dari diri sendiri. Bisa dipengaruhi sensasi, perseptual, dan konseptual. Namun pembangunan harus memgubah manusia, serta mendatangkan rasa adil bagi seluruh masyarakat. “Selain itu penegakan hukum yang baik tidak melukai hati orang lain," kata Rony.

Ketua GMKI Pematangsiantar, Luther Sinaga, mengatakan keberagaman adalah kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Bhineka Tunggal Ika maka keberagaman jadi satu. Toleransi merupakan hal yang sering digaungkan dan diimpikan oleh banyak orang dari berbagai kalangan, baik pemerintah, tokoh agama, aparat keamanan. “Namun, toleransi akan menjadi mimpi belaka jika kita masih bertindak rasis dan intoleran,” ujar Luther. 

Toleransi dapat diartikan sebagai tindakan yang menghormati kemanusiaan dan persatuan. Unsur yang paling utama agar tidak terjadi perpecahan di Indonesia diperlukan toleransi agar tercipta kedamaian dalam kehidupan masyarakat. []

Berita terkait
PBNU: Radikalisme dan Intoleransi Bencana Besar NKRI
PBNU menyampaikan bahwa radikalisme dan intoleransi menjadi bencana besar bagi bangsa Indonesia dan mengancam keutuhan bangsa dan negara.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.