Membakar Lemak Tubuh Detak Jatung Harus di Atas 100 Bpm

Olahraga yang bisa berdampak pada pembakaran lemak tubuh baru bisa dicapai jika detak jantung mencapai di atas 100 degup per menit
Gerakan yang dihasilkan saat bersepeda bisa membakar lemak. Apalagi bila dilakukan secara intensif. (Foto: Pexels/Roman Pohorecki)

TAGAR.id, Jakarta Dokter Zaini K Saragih dari RS MMC mengatakan olahraga yang bisa berdampak pada pembakaran lemak tubuh baru bisa dicapai jika detak jantung mencapai di atas 100 degup per menit (beat per minute/bpm).

Dokter ahli kedokteran olahraga menjelaskan apabila seseorang hanya melakukan olahraga santai seperti peregangan yang detak jantungnya tidak melebihi 100 bpm tidak akan bisa membakar lemak.

Tubuh seseorang di usia 20 tahun hingga 40 tahun baru bisa membakar lemak apabila melakukan olahraga dengan detak jantungnya berada di kisaran 108-120 bpm.

Irama detak jantung tersebut bisa didapatkan dengan berolahraga angkat beban yang juga berefek pada kebugaran seseorang.

Namun apabila orang pada usia yang sama berolahraga hingga detak jantungnya mencapai 126-140 bpm, efek pembakaran lemak dari olahraga tidak lagi didapatkan dan jadi beralih pada peningkatan ketahanan tubuh seseorang.

Olahraga yang mencapai irama detak jantung tersebut adalah olahraga aerobik atau kardio seperti lari, bersepeda, berenang, dan lainnya.

"Orang yang olahraganya hanya lari tidak akan membakar lemak," kata dr Zaini, dikutip dari Antara, Kamis, 5 September 2019.

Kendati demikian, apabila seseorang berlari dengan menaik turunkan intensitas yang kemudian berpengaruh pada penurunan irama detak jantung bisa mendapat efek pembakaran lemak.

dr Zaini menjelaskan secara ilmiah ada empat jenis olahraga, yakni endurance, strength, balance, dan flexibility.

Endurance berfungsi meningkatkan detak jantung. Manfaatnya untuk menjaga jantung, sistem peredaran darah, dan meningkatkan kebugaran. 

Strength berfungsi untuk melatih otot, balance membantu mencegah terjatuh saat beraktivitas, dan Flexibility untuk melenturkan otot-otot yang tegang.

Olahraga yang benar dilakukan secara bertahap dimulai dengan pemanasan termasuk peregangan selama 5-10 menit, dilanjutkan dengan latihan inti 20-60 menit, diakhiri dengan pendinginan 5-10 menit. []

Berita terkait
Pola Hidup Sehat ala Mika Tambayong
Mika Tambayong mewakili milenial di Yayasan Jantung Indonesia. Ia mengatakan dampak positif orang yang rajin olahraga dan tidak merokok.
Empat Gangguan Kesehatan Akibat Sering Menyendiri
Orang yang kerap menyendiri ternyata rawan terhadap empat gangguan kesehatan.
0
Makanan Bergizi Cepat Turunkan Kolesterol
Asupan makanan bergizi perlu diperhatikan agar dapat mengontrol kadar kolesterol yang masuk ke dalam tubuh. Berikut makanan penurun kolesterol.