Jakarta – Pemerintah Meksiko menuntut pabrik dan distributor senjata Amerika Serikat (AS) dengan alasan praktik dagang mereka memicu pertumpahan darah yang luar biasa di Meksiko. Gugatan yang tidak biasa itu diajukan ke pengadilan federal AS di Boston.
Pemerintah Meksiko berpendapat, perusahaan mengetahui praktik mereka terkait perdagangan senjata ke Meksiko dan melancarkan jalannya. Meksiko menginginkan kompensasi atas malapetaka yang disebabkan oleh senjata itu di negaranya. Penjualan senjata api sangat dibatasi di Meksiko, tetapi ribuan senjata diselundupkan ke Meksiko oleh kartel obat bius yang berkuasa di negara itu.
Seorang pemilik toko senjata api mendemonstrasikan senapan semi-otomatis Ruger AR-15, 7 November 2017, di Lynnwood, Washington, AS (Foto: voaindonesia.com/AP)Di antara yang dituntut ada beberapa pabrik besar senjata, termasuk Smith & Wesson Brands, Inc.; Manufaktur Senjata Api Barrett, Inc, dan Glock Inc. Pabrik-pabrik itu tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Pemerintah Meksiko "membawa langkah ini untuk mengakhiri kerugian besar yang disebabkan para terdakwa yang secara aktif memfasilitasi perdagangan ilegal senjata ke kartel narkoba dan penjahat lainnya di Meksiko," tulis gugatan itu.
Pemerintah memperkirakan bahwa sekitar 70% dari senjata yang diperdagangkan ke Meksiko berasal dari AS, ini menurut Kementerian Luar Negeri Meksiko. Pada tahun 2019 saja, setidaknya terjadi 17 ribu pembunuhan terkait dengan senjata yang diperdagangkan (ps/ft)/voaindonesia.com. []
