Mayat Pelajar di Tegal Tergeletak di Selokan Air

Mayat pelajar di Tegal ditemukan di selokan air pinggir jalan. Ia sempat dicari keluarganya.
Lokasi penemuan mayat pelajar di selokan air di tepi Jalan Raya Kramat-Pangkah, Kabupaten Tegal, Rabu petang, 16 September 2020. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - Mayat seorang pelajar ditemukan tergeletak di selokan air di pinggir Jalan Raya Kramat-Pangkah, Desa Bumiharja, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu petang, 16 September 2020. Korban sempat dicari oleh keluarganya.

Informasi yang diperoleh Tagar menyebutkan, mayat pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang hendak mencari air sekitar pukul 17.30 WIB. Warga yang merupakan seorang petani tersebut kaget saat melihat di selokan terdapat mayat tergeletak dalam kondisi telungkup dan terdapat darah.

Penemuan mayat itu lalu dilaporkan ke sejumlah warga lain dan Kepolisian Sektor (Polsek) Tarub. Tak lama kemudian anggota Polsek Tarub mendatangi lokasi untuk mengecek. Lokasi penemuan mayat juga langsung didatangi banyak warga sekitar. 

Berdasarkan keterangan ayah korban yang juga mendatangi lokasi, identitas korban diketahui bernama Muhammad Trio Maulana, 15, warga Desa Kedokan Sayang, Kecamatan Tarub. Ia merupakan pelajar kelas III Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kramat, Kabupaten Tegal. Jenazah dibawa polisi ke Rumah Sakit Mitra Siaga, Kramat untuk divisum.

Dari sekolah korban pulang ke rumah, ganti baju dan pergi main bersama tiga orang temannya yang nyamperin ke rumah.

Salah seorang kerabat korban, Nur Rohim, 42 tahun, mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat dicari oleh keluarganya, Pencarian sejak sekitar pukul 15.00 WIB karena tak kunjung pulang ke rumah.

“Dari sekolah korban pulang ke rumah, ganti baju dan pergi main bersama tiga orang temannya yang nyamperin ke rumah. Setelah itu tidak pulang-pulang sehingga ibunya nyari-nyari, sampai akhirnya pas mau Magrib mendapat kabar dari tetangganya ada penemuan mayat,” kata Rohim kepada Tagar di RS Mitra Siaga, Rabu malam. 

Menurut Rohim, ayah korban, Radin, 57 tahun, memastikan jika mayat tersebut merupakan Muhammad Trio Maualan setelah mengecek langsung ke lokasi penemuan. 

“Setelah diberi tahu ada penemuan mayat, ayahnya yang baru pulang kerja langsung ke lokasi. Memang benar mayat itu anaknya. Pas ditemukan katanya ada darahnya, tapi keluarga belum tahu penyebabnya kenapa,” ujar dia.

Baca juga: 

Rohim menyebut korban biasanya memang main bersama teman-teman sebayanya seperti kebanyakan remaja lainnya sepulang dari sekolah. “Biasanya memang main sama teman-temannya. Kadang main layangan. Tapi saat itu kurang tahu teman-temannya siapa yang nyamperin. Masih tetangga tapi siapa-siapanya yang tahu ibunya,” ucapnya.

Sementara itu, pantauan Tagar, lokasi penemuan jasad korban tampak dipasangi garis polisi. Selokan air dengan lebar tak sampai satu meter tempat korban ditemukan berada persis di tepi jalan yang selalu ramai oleh kendaraan saat siang hari. Di sekitarnya terdapat kebun pisang dan sejumlah rumah toko.

Adapun polisi hingga Rabu malam masih menyelidiki penemuan mayat tersebut dan belum bersedia memberikan keterangan terkait dugaan penyebab meninggalnya korban. []

Berita terkait
Mayat Bayi Ditemukan Nelayan di Tepi Pantai Bantaeng
Sosok bayi ditemukan nelayan tergeletak di atas bebatuan di tepi pantai Kampung Kaili, Kelurahan Bonto Lebang Bantaeng
Mayat Wanita Membusuk di Lahan Tebu Magelang
Polres Magelang saat ini masih melakukan identifikasi mayat wanita yang ditemukan di lahan tebu milik desa.
Mayat Tanpa Kepala di Sungai Saddang Pinrang
Polres Pinrang menduga mayat tanpa kepala tersebut merupakan korban tenggelam terbawa arus di Sungai Saddang pada Juli lalu.
0
Jambi Apresiasi Kementan dalam Penanganan PMK
Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani menyambut baik langkah Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah membantu menyalurkan vaksin PMK.