Maut Intai Pemudik di Tol Jateng, 7 Meninggal

Ruas tol Trans Jawa di Jateng menjadi titik jenuh bagi pemudik. Jangan paksa mengemudi jika badan terasa lelah dan mengantuk
Petugas gabungan dari Kantor SAR Semarang dan Jasa Marga melakukan proses evakuasi terhadap pemudik yang mengalami celaka di ruas tol Pemalang – Batang, Minggu 2 Juni 2019 (Foto: SAR Semarang)

Semarang – Ruas tol Trans Jawa di wilayah Jawa Tengah (Jateng) menjadi titik jenuh bagi pemudik. Jangan paksa diri mengemudi jika badan terasa lelah dan mata mulai mengantuk.

Peringatan ini disampaikan Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) Kantor SAR Semarang menyikapi maraknya kecelakaan maut sepekan terakhir masa mudik Lebaran tahun ini.

"Rata-rata (kecelakaan) disebabkan konsentrasi yang menurun akibat kelelahan dan mengantuk. Jangan paksakan diri mengemudi ketika sudah merasa lelah dan mengantuk," pesan Humas Basarnas Kantor SAR Semarang Zulhawary Agustianto kepada Tagar, Minggu 2 Juni 2019.

Tujuh Pemudik Meninggal

Terbaru, kecelakaan maut di ruas tol di Jateng menimpa keluarga pemudik asal Bogor, Jabar pada Minggu 2 Juni 2019. Kecelakaan terjadi di ruas tol Pemalang – Barang Km 314 jalur B sekitar pukul 13.30 WIB.

Rombongan pemudik menumpang Starlet B 1157 KN mengalami kecelakaan tunggal, diduga pengemudi mengantuk. Starlet terjun bebas masuk ke parit irigasi di pinggir jalan tol sedalam sekitar 1,5 meter.

"Starlet berjalan dari arah barat ke timur atau di jalur B yang diberlakukan jalur one way. Diduga pengemudi dalam kondisi mengantuk sehingga oleng ke kanan dan masuk ke dalam parit," kata dia.

Akibat kejadian tersebut, dua orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka. Korban meninggal yakni pengemudi Starlet, Kusna (37) warga Desa Gunung Sindur RT 03/12, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor dan Rita Ayu Anjani (10), alamat sama dengan Kusna.

Ruas tol di Jateng menjadi titik jenuh. Jalan yang cenderung lurus dan panjang menyebabkan pengemudi ingin melaju cepat. Tapi ini harus diimbangi dengan kondisi tubuh yang prima. Percuma kondisi mobil bagus tapi kondisi tubuh tidak prima. Jadi jangan paksakan diri ketika mulai lelah dan mengantuk, silakan mampir di rest area untuk istirahat

Sedangkan korban luka adalah Sunarti (37), luka memar kaki kanan, memar dahi. Arfa Husein Attaullah (3), luka memar paha kanan dan memar pada perut. Serta Rika Wulandari (16), luka memar kaki, perut dan kepala. Ketiganya dalam kondisi sadar saat dievakuasi ke RS Siaga Medika, Pemalang.

"Jadi dapat informasi kecelakaan langsung menuju lokasi. Saat dievakuasi ada lima penumpang dalam mobil, satu di antaranya perempuan dewasa, bayi dan anak. Sedangkan dua korban yang meninggal berada di kursi depan," tutur petugas SAR Semarang Bani Fitra yang turut dalam proses pertolongan korban.

Bani menyebut ada sekitar 15 petugas gabungan SAR dan Jasa Marga yang melakukan evakuasi. Proses evakuasi memakan waktu cukup lama lantaran mobil dan korban berada di parit irigasi.

"Proses evakuasi sendiri tidak menemui kendala berarti karena situasi tidak terlalu ramai," kata Bani.

Sebelumnya, kecelakaan maut yang diduga akibat pengemudi lelah dan mengantuk juga terjadi pada Selasa 28 Mei 2019. Empat orang meninggal dunia saat mengalami nahas di ruas tol Batang - Semarang KM 391 jalur A atau jalur Jakarta menuju ke Semarang.

Masih di ruas tol yang sama, Batang - Semarang, seorang pemudik juga meninggal ketika Avanza putih yang ditumpanginya oleng hingga keluar jalur dan masuk di saluran air samping tol. Kecelakaan tersebut terjadi pada Jumat 3 Juni 2019 pagi.

Dengan demikian, ada tujuh pemudik yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di ruas tol Pemalang – Batang – Semarang sejak H-8 hingga H-2 Lebaran 2019.

"Ruas tol di Jateng menjadi titik jenuh. Jalan yang cenderung lurus dan panjang menyebabkan pengemudi ingin melaju cepat. Tapi ini harus diimbangi dengan kondisi tubuh yang prima. Percuma kondisi mobil bagus tapi kondisi tubuh tidak prima. Jadi jangan paksakan diri ketika mulai lelah dan mengantuk, silakan mampir di rest area untuk istirahat," pungkas Zulhawary.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.