Mau Kalahkan China, AS Akan Bangun Armada Laut yang Kuat

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper mengungkapkan rencana ambisius untuk memperkuat armada angkata laut melawan tantangan maritim China.
Kapal induk USS Theodore Roosevelt, saat berlabuh di Pasifik barat. (Foto: AFP|Conner D Blake).

Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper mengungkapkan sebuah rencana ambisius untuk memperkuat armada angkatan laut dengan berbagai kapal, kapal selam dan pesawat tak berawak serta otonom untuk menghadapi tantangan maritim China.

Pentagon menyebutkan, tinjauan menyeluruh atas kekuatan angkata laut AS yang dijuluki "Future Forward" telah menambah armada menjadi lebih dari 355 kapal dari sebelumnya 293 saat ini. Rencana penambahan armada tersebut membutuhkan anggaran hingga puluhan miliar dolar.

Untuk memproyeksikan kekuatan dan kehadiran armada AS, dan memberikan serangan presisi pada jarak yang sangat jauh.

Baca Juga: Waduh, Perusahaan AS Ramai-ramai Ekspansi ke China 

Rencana tersebut, yang membutuhkan penambahan puluhan miliar dolar ke anggaran Angkatan Laut AS antara sekarang dan 2045. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan keunggulan atas pasukan angkatan laut China yang menjadi ancaman utama.

"Armada masa depan akan lebih seimbang dalam kemampuannya memberikan efek mematikan dari udara, laut, dan dari bawah laut," kata Esper dalam pidatonya di Rand Corp di California seperti diberitakan dari Channel News Asia, Kamis, 17 September mengutip dari AFP.

Tentara ChinaSeorang tentara Tiongkok berjaga di sisi perbatasan China dengan India pada 2008.(Foto: AFP|BBC News).

Perluasan ini akan menambah kapal permukaan yang "lebih banyak dan lebih kecil", lebih banyak kapal selam, kapal permukaan dan bawah permukaan yang berawak opsional, tak berawak dan otonom, dan berbagai pesawat berbasis kapal induk tak berawak. Armada kapal ini diklaim lebih mampu bertahan dari konflik intensitas tinggi.

"Untuk memproyeksikan kekuatan dan kehadiran AS, dan memberikan serangan presisi pada jarak yang sangat jauh," tutur Esper.

Esper memberikan contoh program fregat berpeluru kendali baru, dengan peningkatan mematikan dan kemampuan bertahan hidup. Ia juga mengatakan tengah melakukan uji coba drone trimaran 132 kaki (40 meter) di Sea Hunter. Drone ini secara mandiri mensurvei laut untuk kapal selam saingan selama lebih dari dua bulan pada suatu waktu.

"Ini akan menjadi perubahan besar dalam cara kami melakukan perang laut di tahun-tahun dan dekade mendatang," ucap Esper.

Esper menegaskan kembali bahwa China adalah ancaman keamanan utama AS dan bahwa kawasan Indo-Pasifik adalah "teater prioritas" bagi militer AS. “Kawasan ini tidak hanya penting karena menjadi hub perdagangan dan perdagangan global, tetapi juga episentrum persaingan kekuatan besar dengan Tiongkok,” ujarnya.

Sebuah laporan Pentagon tentang Tentara Pembebasan Rakyat yang dirilis awal bulan ini menyebutkan bahwa Beijing memiliki armada angkatan laut terbesar di dunia dengan 350 kapal dan kapal selam. Namun, Esper menekankan, angkatan laut China tertinggal dalam hal kekuatan dan kapabilitas.

Simak Pula: Trump Bujuk China untuk Bantu Menangkan Pilpres

"Bahkan jika kami berhenti membangun kapal baru, RRC akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyamai kemampuan AS di laut lepas," tuturnya. []

Berita terkait
Pilpres AS, Donald Trump Serang Joe Biden Soal China
Presiden AS Donald Trump menyerang lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden jelang hari pemilihan pada 3 November 2020 soal China.
Pilpres AS: China Pilih Mana, Trump atau Biden
Pemilihan presiden di Amerika Serikat memiliki arti penting bagi perusahaan China di tengah retaknya hubungan kedua negara.
Saat Alibaba Lobi Trump Redakan Ketegangan AS- China
Raksasa e-commerce China, Alibaba mencoba melobi Presiden Amerika Serikat untuk meredakan hubungan AS-Tiongkok.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi