Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah merespons pendeklarasian kembali Partai Masyumi dan ajakan bergabungnya Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab ke partai yang telah bubar di era Presiden Soekarno tersebut.
Menurutnya, bisa saja Masyumi menarik organisasi kesayarakatan gabung ke partai. Namun jika yang diajak adalah FPI, hal itu agaknya terlalu sulit untuk saat ini.
"Mungkin saja jika organisasi masyarakat (ormas) ikut bergabung ke Masyumi, tetapi menarik FPI tentu tidak mudah, kecuali FPI diberi porsi pengaruh yang besar, mengingat popularitas FPI yang sedang memuncak," ujar Dedi dalam pesan singkatnya saat dihubungi Tagar, Minggu, 8 November 2020.
Mungkin saja jika organisasi masyarakat (ormas) ikut bergabung ke Masyumi, tetapi menarik FPI tentu tidak mudah.
Baca juga: Pengamat Sebut Amien Rais Belum Tentu Merapat Partai Masyumi
Selain itu, Dedi juga melihat Partai Masyumi memiliki peluang yang kecil untuk menggaet partai politik (parpol) lain, meskipun sama-sama berlandaskan konsep dan nilai-nilai Islam.
"Sementara potensi parpol lain, terlebih parpol mapan semisal PKS, rasanya sangat kecil kemungkinan, PKS dalam posisi yang sudah baik," ucapnya.
Sebelumnya, Partai Masyumi yang sudah bubar di era Presiden Sukarno kini dideklarasikan kembali. Deklarasi dilakukan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-75 Partai Masyumi yang sempat didirikan pada 1945.
Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII) Cholil Ridwan dalam pidatonya mengaku bakal mengajak Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, serta ormas-ormas Islam lainnya untuk bergabung ke dalam Partai Masyumi.
Baca juga: Seberapa Berbahaya Rizieq Shihab Bagi Pemerintah Indonesia
Ia meyakini, dengan bergabungnya ormas-ormas Islam tersebut, kekuatan Masyumi tidak akan terbendung.
"PA 212 bergabung dengan Masyumi, Habib Rizieq mendukung Partai Masyumi ini, insyaallah tidak akan ada satu kekuatan partai politik yang bisa mengalahkan Partai Masyumi di masa yang akan datang," kata Cholil saat menyampaikan pidato dalam deklarasi Partai Masyumi yang disiarkan secara virtual, Sabtu, 7 November 2020. []