TAGAR.id, Jakarta - Kisruh yang terjadi antara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) dr Terawan Agus Putranto mendapat respons luar biasa dari masyarakat yang berekor kepada ketidak percayaan masyarakat pada IDI, termasuk Denny Siregar.
“Pemecatan dr. Terawan yang sudah dilakukan oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran, sejak 3 tahun lalu tidak segera di eksekusi malah dieksekusinya pada saat Muktamar,” ujarnya
“Di Indonesia ini Muktamar apapun tidak pernah bersih dari campur tangan politik sehingga masyarkat melihatnya sebagai gerakan politik untuk menyingkirkan dr. Terawan,” katanya dalam perbincangan di kanal YouTube Cokro TV dalam acara Timline with Denny Siregar.
Kalau kumpulan para dokter sudah tidak di akui lagi integritasnya dan hanya dianggap sebagai mesin pengeruk uang, maka jangan salahkan kalau pandangan masyarakat banyak membela dr. Terawan yang di anggap mereka baik.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, IDI juga seharusnya sudah sejak lama berkaca pasalnya kalau kepercayaan masyarakat terhadap IDI itu sudah berkarat sejak lama
“Sudah banyak cerita di balik meja yang saya dengar kalau banyak para dokter itu sering berkerjasama dengan perusahaan farmasi untuk merekomendasikan obat untuk dijual farmasi itu, supaya si dokter dapat uang,” ucap Denny Siregar.
- Baca Juga: IDI Memecat Terawan, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni: Kami Akan Panggil IDI
- Baca Juga: Kemenkes Bantu Proses Mediasi IDI dan Terawan
“Dan kenapa obat obatan kita hampir semua impor dan harganya mahal, ya karena IDI juga tidak pernah fokus pada kesehatan masyrakat, tapi lebih fokus pada kesehatan kantong dokter dan pengurusnya," lanjutnya
Dalam perbincangan tersebut juga Denny mengatakan bahwa hal itu bisa juga disebut dengan oknum, tetapi IDI sendiri tidak pernah mencoba mengurus hal seperti ini dengan menyebutnya “tidak prosedural” atau bahkan memecat anggota yang melakukan hal seperti itu, bahkan lebih cenderung membiarkan.
“IDI sebagai sebuah lembaga, sudah tidak punya kewibawaan dalam organisasi profesi mereka,” kata Denny Siregar.
“Jadi, apapun keputusan IDI, meskipun itu benar, akhirnya dianggap salah karena orang kadung tidak percaya,” ucapnya.
- Baca Juga: Imbas Pemecatan Terawan, Kemenkumham Akan Satukan UU Praktik dan Pendidikan Kedokteran
- Baca Juga: Pemecatan Dokter Terawan dari IDI Dinilai Berbahaya bagi Dunia Kedokteran
Denny Siregar juga mengatakan agar berharap dari kasus seperti ini bisa dijadikan pelajaran oleh IDI dan para dokter lainnya, kalau kepercayaan atau integritas itu penting apalagi untuk seorang dokter
“Kalau kumpulan para dokter sudah tidak di akui lagi integritasnya dan hanya dianggap sebagai mesin pengeruk uang, maka jangan salahkan kalau pandangan masyarakat banyak membela dr. Terawan yang di anggap mereka baik, meskipun penelitiannya tidak prosedural,” lanjutnya
(Drie An Naas Setyo)