Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E

Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.
Massa Satgas Pemburu Koruptor kembali berunjuk rasa mengejar koruptor Formula E di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu, 22 Juni 2022. (Foto: Tagar/Dok. SPK)

TAGAR.id, Jakarta - Massa Satgas Pemburu Koruptor (SPK) kembali berunjuk rasa mengejar koruptor Formula E di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu, 22 Juni 2022.

Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK. Selain itu, massa juga melakukan teatrikal menyebar uang-uangan.

Sontak aksi ini menjadi tontonan pengguna jalan dan aparat keamanan yang berjaga disekitaran KPK.

"Aksi ini merupakan simbol teguran kepada koruptor Formula E agar tersadarkan. Dan KPK agar lebih greget untuk segera seret para koruptor masuk ke jeruji besi. Apalagi sudah ada temuan mengejutkan dari BPKP dan hasil penyelidikan yang sudah berjalan cukup lama," tegas koordinator aksi Ali Ibrahim.

Menurutnya, pihaknya mengaku optimis akan adanya progres positif dalam penyelidikan dugaan kasus korupsi balap mobil listrik tersebut tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat akan naik ke tahap penyidikan.

Sebab, kata dia, beberapa waktu lalu mantan Sesmenpora sudah dilakukan pemerikasaan oleh penyidik lembaga antirasuah untuk dimintai keterangan terkait adanya uang tambahan yang harus disetorkan sebagai committedness interest penyelenggaraan Formula E Jakarta.

"Usai mantan Sesmenpora, maka giliran KPK harus memanggil dan memeriksa pihak Bank DKI, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Dispora, FEO dan Jak Pro," sebut Ali Ibrahim lagi.

Dikatakannya, apa yang dilakukan KPK memeriksa eks Sesmenpora beberapa waktu lalu, merupakan sinyal baik bahwa proses penyelidikan dugaan korupsi ajang mobil balap listrik.

"Insya Allah kotak pandora kasus Formula E dikit demi sedikit semakin terbuka. Adanya temuan BPK yang mengejutkan tersebur berbeda dengan pengakuan PT Jakpro, yang menyebutkan tidak ada tambahan committedness interest selain biaya yang sudah disetorkan," jelasnya.

Selain di Gedung KPK, massa juga menyambangi Kantor Bank DKI untuk menyampaikan pernyataan sikap bahwa Bank DKI telah melanggar prosedur soal praktek ijon kali ini.

"KPK harus bisa membuka aktor-aktor atau nama-nama besar yang ikut terseret dalam praktek ijon Formula E ini," tambahnya lagi.

Pihaknya juga mendesak KPK mengusut tuntas dugaan praktek ijon, dana pinjaman Bank DKI ke Panitia Formula E.

"KPK harus segera panggil pihak Bank DKI untuk dimintai keterangan soal praktek ijon ke panitia Formula E. Bank DKI termasuk pihak yang ikut bertanggung jawab," katanya.

"BPKP juga agar berkoordinasi dengan KPK terkait temuan yang mengejutkan tersebut soal Formula E," pungkasnya.[]

Berita terkait
Pengamat: Anies Harus Siap Hadapi Pemeriksaan KPK
Anies Baswedan harus diminta tetap waspada menyikapi sorotan publik atas dugaan korupsi dimaksud dan dilaporkan kasusnya ke KPK dan Bareskrim.
SPK: KPK Harus Jeli Lihat Kasus Formula E
Massa aksi mendesak agar penyidik KPK untuk menyampaikan perkembangan progres penyelidikan kasus dugaan korupsi Formula E.
Soal Pembubaran KPK, SDR Singgung Penyelidikan Formula E
Hari Purwanto juga menyorot masalah penyelenggaraan Formula E yang dia anggap rawan adanya dugaan tindak pidana korupsi.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.