Massa Agamis Demo di KPK Bawa Jam Dinding, Ini yang Dituntut

Dalam aksinya, para demonstran melakukan aksi teatrikal membawa jam dinding sebagai simbol waktu atau durasi penuntasan kasus kardus durian.
Demonstrasi

TAGAR.id, Jakarta - Kelompok aktivis AGAMIS kembali menggelar aksi Jumat Keramat di Halaman Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan. Dalam aksinya, para demonstran melakukan aksi teatrikal membawa jam dinding sebagai simbol waktu atau durasi penuntasan kasus kardus durian yang cukup lama.

"Aksi dengan membawa jam dinding sebagai bentuk sentilan kepada KPK agar tidak manis-manis di bibir saja, dan jangan tarik ulur untuk memproses kasus kardus durian. Jika kasus durian gate sudah dipastikan masuk penyelidikan, maka buka ke publik. Agar kita kawal bersama, agar naik ke penyidikan," ujar koordinator aksi, Lukman seperti diberitakan Elshinta, Jumat, 13 Januari 2023.

Menurut Lukman, massa yang juga mengenakan surban itu berharap jelang kegiatan ijtima ulama nusantara bisa memberikan rekomendasi untuk mencari pemimpin capres atau cawapres yang tidak tersandera kasus dugaan korupsi kardus durian.

"KPK saja sudah tegaskan penyelidikan masih terus dilakukan, kok Cak Imin bilang kasus sudah selesai. Yang aparat penegak hukum KPK atau Cak Imin. Ijtima ulama nusantara supaya hasilkan mendukung KPK tuntas kasus durian gate dan jangan pilih pemimpin yang terseret kasus kardus duren," tambahnya.

"Kami akan terus kawal kasus kardus durian ini hingga tuntas sampai koruptornya dijebloskan ke hotel prodeo," katanya.

Menurutnya, sinyal dari pimpinan KPK ini menjadi momentum tepat untuk membongkar kasus kardus durian tersebut. Pihaknya menyakini upaya tersebut akan didukung semua elemen masyarakat dan memberikan apresiasi kepada KPK yang berani membuka lagi PR lama yang belum tuntas.

Para pendemo mendesak KPK agar konsisten atas komitmennya sebagai lembaga negara dengan motto Berani, Jujur dan Hebat serta tidak tebang pilih pada pejabat publik dalam pemberantasan korupsi.

"Kasus itu sudah menguap di Persidangan, pastinya berkas di KPK masih tersimpan rapi jadi tinggal eksekusi saja," ujarnya.

Massa AGAMIS juga menggelar aksi melintasi kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kerbangkitan Bangsa (PKB) dengan membawa durian.

"Biarkan bau durian ini sampai di Kantor PKB. Bila perlu KPK jemput paksa jika sudah ada bukti kuatnya," katanya.

Sementara seperti diketahui, pada 2018, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin menegaskan bahwa dirinya merasa aneh karena kasus tersebut telah selesai pada 2012 lalu. Terlebih para saksi juga tidak ada yang menyebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi itu.

“Itu kasus sudah selesai, orang yang mentasnamakan saya sudah dibantah di pengadilan,” ujar Cak Imin di kediaman politikus senior Golkar Akbar Tandjung, kawasan Kebayoran, Jakarta.

Oleh sebab itu apabila kasus 2012 lalu kembali diungkit saat ini, Cak Imin menduga itu hanya untuk menyerangnya lewat kampanye hitam. Hal itu karena dirinya ingin maju di Pilpres 2019.

“Kalau hari ini muncul tidak lebih dari black campaign saja,” tegas Cak Imin.[]

Berita terkait
Tahan Lukas Enembe, KPK Dalami Dugaan Aliran Dana ke Judi Casino
Berdasarkan catatan PPATK, kata Firli, pihaknya menemukan adanya transaksi tidak wajar yang dilakukan Lukas Enembe yakni sebesar Rp560 miliar.
Presiden Jokowi Sebut KPK Sudah Punya Bukti Terkait Penangkapan Lukas Enembe
“Saya kira kalau KPK menangkap itu pasti sudah punya fakta, barang bukti yang ada itu pasti,” kata Presiden Jokowi dengan tegas
KPK Tangkap Lukas Enembe di Jayapura
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri juga membenarkan perihal penangkapan Lukas Enembe.
0
Massa Agamis Demo di KPK Bawa Jam Dinding, Ini yang Dituntut
Dalam aksinya, para demonstran melakukan aksi teatrikal membawa jam dinding sebagai simbol waktu atau durasi penuntasan kasus kardus durian.