Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengingatkan agar kampus Universitas Islam Negeri (UIN) dapat berperan sebagai peredam berbagai kondisi negatif, termasuk penyebaran paham radikalisme di Indonesia.
Dan upaya menangkal radikalisme dilakukan dengan memberikan imunisasi kepada masyarakat agar tidak mudah menerima pikiran-pikiran radikal.
Baca juga: Massa FPI-PA 212 Teriakkan Siap Mati Syahid
“Kampus (UIN) ini juga hendaknya berperan sebagai stabilisator, terutama dalam upaya meredam berbagai kondisi negatif yang dapat menciptakan instabilitas di dalam masyarakat, seperti penyebarluasan paham radikalisme,” kata Wapres Ma’ruf Amin di Royale Krakatau Hotel Cilegon, Sabtu, 14 Desember 2019, dilansir Antara.
Wapres menjelaskan penyebaran paham radikal saat ini bisa terjadi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dan tidak menutup kemungkinan ada di lingkungan pendidikan.
Dia melanjutkan, berbagai macam bentuk radikalisme tersebut antara lain menggunakan dalih agama, supremasi etnis yang melahirkan gerakan separatis, serta radikalisme dengan dalih kelompok tertentu.
“Radikalisme terjadi dan mendompleng dalam kehidupan masyarakat. Saat ini radikalisme agama adalah yang paling sering digunakan untuk menjustifikasi penggunaan kekerasan,” tuturnya.
Ma'ruf menegaskan, penangkalan radikalisme menjadi upaya penting untuk menanggulangi aksi teror yang dapat mengancam kehidupan masyarakat, karena radikalisme merupakan akar permasalahan utama dari terorisme yang mengancam kehidupan negara dan beragama.
Baca juga: Curhatan Sukmawati ke Ngabalin Soal FPI dan Kasusnya
Upaya menangkal radikalisme, lanjutnya, harus dimulai dari upaya menangkal cara berpikir radikal, untuk kemudian memutus proses transfer cara berpikir radikal tersebut dari satu kelompok kepada kelompok lain.
“Dan upaya menangkal radikalisme dilakukan dengan memberikan imunisasi kepada masyarakat agar tidak mudah menerima pikiran-pikiran radikal tersebut dengan dalih apapun juga, termasuk dalih agama,” ujarnya.
Baca juga: Ngabalin Anggap Rocky Gerung Amoral
Oleh karena itu, Wapres meminta kepada seluruh lembaga pendidikan tinggi berbasis agama Islam, baik universitas negeri maupun perguruan tinggi swasta, untuk mengutamakan pengajaran Islam yang Rahmatan-lil-alamin.
“Kita mendorong dan kita kembangkan supaya masyarakat memiliki cara berpikir yang toleran, jangan yang intoleran,” kata Ma'ruf Amin. []