Maros - Kabupaten Maros, bersama tiga daerah lain di Sulawesi Selatan yakni Makassar, Gowa, dan Takalar dinyatakan telah keluar dari zona merah penyebaran virus Corona atau covid-19.
Menurut Tim Konsultan Penanganan Covid-19 Sulsel kini daerah-daerah tersebut beralih ke zona oranye.
"Untuk Sulsel saat ini semua kabupaten dan kota tidak ada lagi yang masuk dalam zona merah. Jadi yang ada saat ini daerah di Sulsel masuk dalam zona oranye dan beberapa diantaranya zona kuning. Hanya Kabupaten Soppeng yang masuk kategori zona hijau," ujar Ketua Tim Konsultan Penanganan Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin, Selasa, 13 Oktober 2020.
Di Sulsel indikator kesembuhan kasus covid-19 dinilai sudah bergerak ke angka 85,3 persen.
Ia menyebut, adanya pergeseran zona merah ke zona oranye dan lainnya ini merupakan hasil perhitungan indikator epidemiologi, yakni indikator layanan kesehatan dan indikator surveilans.
Dalam perhitungan itu indikatornya jika semakin baik maka akan semakin baik pula keadaan dalam wilayah sebaran covid-19.
"Di Sulsel indikator kesembuhan kasus Covid-19 dinilai sudah bergerak ke angka 85,3 persen, kemudian angka kematian juga menurun di angka 2,6 persen. Sementara itu posisi Rt Sulsel di bawah angka satu yakni 0,98 dan positive rate Sulsel di angka delapan persen," ujar Pakar epidemiologi asal Universitas Hasanuddin itu.
Lebih lanjut, indikator ini juga sekaligus memperlihatkan bahwa jumlah sampel yang diperiksa per hari sebanyak 1600 lebih dengan jumlah yang terperiksa per pekan sesuai standar WHO, 1/1000/pekan. Demikian meski bergeser ke zona orange potensi penularan di masyarakat masih tinggi.
"Sulsel terus berupaya menurunkan positive rate di bawah 5 persen, karena itu mengindikasikan bisa terjadi penularan kapan saja yakni potensi pergerakan zonasi, dari zona merah ke oranye atau sedang. Protokol kesehatan harus tetap menjadi poin-poin pentingnya," jelasnya.
Ia juga menyebut dengan adanya program swab dilakukan secara massal maka itu akan menjadi langkah untuk mempercepat pengendalian Covid-19 di wilayah tersebut. Jadi kata Ridwan rekomendasi usapan massal memang tetap berjalan. []