Marketing Politik Gerindra Jawa Barat di Pilkada 2020

DPD Partai Gerindra Jabar tidak akan manfaatkan polarisasi politik atau politik agama dalam memenangkan Pilkada serentak 2020 di Jawa Barat
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Abdul Harris Bobihoe, saat rapat di DPRD Jawa Barat, Bandung, belum lama ini (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - DPD Partai Gerindra Jawa Barat menegaskan tidak akan memanfaatkan polarisasi politik dalam memenangkan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 di Jawa Barat. “Kita tak akan memanfaatkan polarisasi politik (residu Pilpres 2019 lalu). Kita akan menangkan Pilkada serentak 2020 di Jawa Barat dengan marketing politik yang baik, menawarkan solusi untuk setiap permasalahan,” kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Abdul Harris Bobihoe, kepada Tagar di Bandung, 20 September 2020.

Salah satunya, lanjut Haris Bobihoe, Gerindra Jawa Barat akan menjual isu ekonomi. Seperti, peningkatan kesejahteraan masyarakat, digitalisasi ekonomi dan isu krusial lainnya terkait ekonomi. Namun demikian, isu ekonomi yang akan dijual atau ditawarkan kepada calon pemilih pun akan disesuaikan dengan wilayahnya, karena permasalahan di setiap wilayah berbeda-beda.

“Alasan kita (Gerindra Jawa Barat) tetap menjual isu ekonomi kepada calon pemilih, karena Gerindra memiliki komitmen untuk membangun ekonomi kerakyatan demi kesejahteraan masyarakat yang implementasinya disesuaikan dengan permasalahan di wilayah masing-masing,” kata dia.

Masih menurut Haris Bobihoe, isu ekonomi salah satu marketing politik yang akan terus ditawarkan kepada calon pemilih diyakini akan berhasil meraih simpati, dan suara. Hal ini berdasarkan pengalaman pada Pileg dan Pilpres 2019 lalu, dimana Gerindra Jawa Barat berhasil mendulang suara paling banyak di Jawa Barat. “Itulah kenapa kita sangat konsen terhadap isu ekonomi ini, isu atau narasi penguatan ekonomi masyarakat, UMKM, petani dan nelayan sangat laku ditawarkan kepada masyarakat,” ujarnya.

Dibandingkan dengan memanfaatkan polarisasi politik, apalagi politik identitas dalam Pilkada serentak 2020 bukan memberikan solusi justru akan berdampak pada buruk terhadap masyarakat Jawa Barat. “Lagi pula karakter masyarakat Jawa Barat lebih memilih pasangan calon berdasarkan ketokohannya dan kapabilitas bukan dari latar belakang partai politik,” jelas dia.

Maka dari itu, DPD Gerindra Jawa Barat sejak awal mengusung dan mendukung kandidat yang memiliki kapabilitas tinggi, termasuk pertimbangan elektabilitasnya, dan ini menjadi salah satu strategi yang diterapkan Gerindra Jawa Barat.

“Salah satu di Depok, kita mengusung kader kita di Depok karena pertimbangan kapabilitas dan elektabilitas terhadap calon yang kita pilih dengan harapan bisa menang di Pilkada serentak 2020, di Depok,” harap dia. []

Berita terkait
KPUD Jabar Segera Tetapkan Calon Peserta Pilkada 2020
Pada 23 September 2020 KPUD Provinsi Jawa Barat akan segera menetapkan calon peserta Pilkada, selanjutnya undian nomor urut
Keselamatan Warga dari Covid-19 di Pilkada Jabar
Gugus Tugas Covid-19 Jabar mengatakan bahwa pihaknya mengutamakan keselamatan warga agar terhindar dari Covid-19 di Pilkada 2020 di Jawa Barat
Delapan Pilkada di Jabar di Masa Pandemi Covid-19
Masa pandemi Covid-19 Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jabar berbeda karena pakai cara Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dengan protokol kesehatan