Maret 2020 Tak Ada Lagi yang Dipasung di Samosir

Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir menargetkan pada Maret 2020 tak ada lagi orang yang dipasung di daerah itu.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

SAMOSIR- Jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Samosir ternyata cukup signifikan. Data Dinas Kesehatan Samosir menunjuk jumlahya 355 orang. Ada pun penduduk kabupaten ini menurut data BPS 126.000 jiwa. Dari jumlah itu tercatat ada 12 orang dipasung keluarganya karena menilainya sebagai aib.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Samosir, Dr. Nimpan Karokaro, penanganan pembebasan pemasungan pada orang dengan gangguan jiwa akan menyangkut masalah budaya, kesiapan keluarga dan masyarakat, serta sistem kesehatan jiwa secara umum.

"Membebaskan orang dengan gangguan jiwa yang dipasung keluarga tidak segampang yang diduga karena menyangkut budaya dan kesiapan keluarga dan lingkungan masyarakat,” katanya.

Menurut Nimpan, dari 12 orang yang dipasung sampai September ini sebenarnya telah dibebaskan enam orang.”Sisa enam orang lagi,” ujar Nimpan, Kamis, 10 Oktober 2019.

Menurut dia pembebasan enam orang dengan gangguan jiwa dilakukan setelah adanya pengobatan lebih dahulu selama empat bulan oleh petugas Puskesmas dengan teratur. "Untuk enam lagi masih tetap dipasung tapi tetap kita lakukan pengobatan sampai dianggap tenang. Target kita pada Maret 2020 semua lepas dari pemasungan sehingga tidak ada lagi pemasungan orang dengan penyakit jiwa di Samosir," ujar Nimpan.

Saat ini jika ada “pasien ODGJ” akan dirujuk ke RS Hadrianus Sinaga dan di rumah sakit tersebut digabung dengan pasien lain lantaran belum ada ruang khusus. “Kalau kondisinya masih histeris memang harus di tempat perawatan khusus dan diisolasi dari pasien umum,” katanya.

Menurut Nimpan biaya pengobatan pasien gangguan jiwa di Puskesmas gratis. Nimpan meminta mereka yang keluarganya ada terkena gangguan jiwa segera membawa keluarganya itu ke Puskemas. “Untuk pemeriksaan dan diberi obat secara rutin serta teratur,” katanya.

Jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia, menurut Global Health Data Exchange 2017, pada rentang usia 20-54 tahun mencapai 15,91 juta atau 58,3 persen dari total penderita gangguan mental semua umur yang sebanyak 27, 26 juta orang.

Kini setiap 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa. Tahun ini merupakan peringatan ke-27 sejak diperingati pada 10 Oktober 1992 oleh World Federation For Mental Health (WFMH). [ ]

Berita terkait
Kisah Pria Bantaeng yang Dipasung Karena "Pintar"
Kisah seorang pemuda Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang dipasung karena dianggap gila. Kakinya dijepit dengan balok dan dikurung di rumah panggung.
Hari Batik, Bupati Toba Samosir Pamer Batik Corak Batak
Pada Hari Batik Nasional, Bupati Toba Samosir, Sumatera Utara, Darwin Siagian memamerkan batik dengan motif Ulos Batak.
Penusuk Wiranto Pernah Jadi Tahanan Polrestabes Medan
Pernikahannya dengan istri ke duanya tidak direstui oleh keluarga istri dan akhirnya mereka melaporkan itu ke polisi.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.