Jakarta - Mantan Komandan Tim Mawar Mayjen TNI (Purnawirawan) Chairawan Nusyirwan mengadukan Majalah Tempo ke Dewan Pers. Pengaduan tersebut mengenai edisi Tempo yang berjudul Tim Mawar dan Rusuh Sarinah.
"Tim Mawar seperti yang saya katakan di depan sudah bubar sejak 1999 dengan adanya keputusan pengadilan. Bagaimana keadaan masing-masing, kerja masing-masing," ujar Chairawan di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa, dilansir dari Antara.
Chairawan menyatakan saat terjadi aksi massa yang berakhir ricuh pada 22 Mei, dia sedang berada di rumah.
Kami harap menindak tegas secara hukum terhadap Majalah Tempo edisi Senin 10 sampai dengan 16 Juni 2019 yang tidak menjalankan tugas jurnalistik yang dimaksud di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Kuasa hukum Chairawan, Hendriansyah, menyebut pemberitaan Majalah Tempo edisi Senin 10 Juni 2019 merugikan Chairawan secara pribadi karena kliennya merupakan mantan Komandan Tim Mawar.
"Menurut beliau, (Majalah Tempo) langsung menghakimi bahwa Tim Mawar ini terlibat dalam kerusuhan 21 sampai dengan 22 Mei 2019. Jadi, kami berterima kasih kepada Dewan Pers sudah menerima laporan kami," tutur Hendriansyah.
Dia meminta Dewan Pers merekomendasikan tindak pidana terhadap Majalah Tempo edisi itu. Konten beritanya dinilai menghakimi Tim Mawar, seolah tim itu terbukti bersalah dan bisa mengakibatkan kebencian antargolongan.
"Kami harap menindak tegas secara hukum terhadap Majalah Tempo edisi Senin 10 sampai dengan 16 Juni 2019 yang tidak menjalankan tugas jurnalistik yang dimaksud di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers," katanya.
Satu Anggota Tim Mawar Juga Membantah
Salah satu anggota Tim Mawar, Fauka Noor Farid, juga membantah keterlibatannya dalam kerusuhan 22 Mei 2019. Politisi Gerindra itu mengatakan tidak mengenal dalam waktu yang lama aktor kerusuhan yang telah diamankan di Polda Metro Jaya.
Selain itu, saat terjadi kerusuhan Fauka sedang ada janji bertemu dengan Komandan Paspampres yang juga satu angkatan dengannya, Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak. Kebetulan mereka bertemu di dekat lokasi kerusuhan.
Ternyata Maruli Simanjuntak menampik pernyataan anggota Tim Sukses Prabowo 2014 dan 2019 itu. Maruli menyatakan sepanjang hari dia bersama Presiden Joko Widodo. []
Baca juga: