Mangkrak Puluhan Tahun, Jokowi Selamatkan Proyek Palapa Ring

Bagaimana asal usul proyek Palapa yang kembali dibangun Jokowi?
Proyek Palapa Ring dikerjakan sampai wilayah Mulia Jaya, Papua. (Foto: Instagram/syam.yudhi)

Jakarta, (Tagar 18/2/2019) - Proyek Palapa Ring yang sempat disebut calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dalam debat capres kedua ternyata merupakan proyek lama yang sempat mangkrak selama puluhan tahun.

Palapa Ring adalah suatu proyek ambisius pemerintah untuk membangun jaringan serat optik nasional. Jaringan tersebut akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.

Terinspirasi oleh sejarah bangsa, pemerintah Indonesia menggunakan "Palapa Ring" sebagai nama proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung bagi telekomunikasi nasional. Cikal bakal dari Palapa Ring adalah "Nusantara 21" yang merupakan proyek awal pemerintah pada 1998. Namun, krisis ekonomi yang melanda Indonesia membuat proyek tersebut tidak berjalan.

Medio Januari 2005, pada ajang Infrastructure Summit I, wacana pembangunan infrastruktur telekomunikasi kembali mencuat ke permukaan.

Setelah Nusantara 21 tenggelam, muncul ide Cincin Serat Optik Nasional (CSO-N) yang diprakarsai oleh PT Tiara Titian Telekomunikasi (TT-Tel).

Baca juga: Proyek Palapa Ring, Layanan Internet Cepat dan Murah dari Jokowi

Aplikasi tersebut merupakan jaringan kabel kasar bawah laut berbentuk cincin terintegrasi berisi frekuensi pita lebar yang membentang dari Sumatera Utara hingga Papua bagian barat dengan perkiraan panjang sekitar 25.000 km.

Setiap cincin akan meneruskan akses frekuensi pita lebar dari satu titik ke titik lainnya di setiap kabupaten. Akses tersebut akan mendukung jaringan serat optik pita lebar berkecepatan tinggi dengan kapasitas 300 gbps hingga 1.000 gbps di daerah tersebut.

Pemerintah kemudian memopulerkan gagasan tersebut dengan nama Palapa O2 Ring. Akan tetapi karena mirip dengan merek dagang salah satu ponsel, pemerintah mengubah nama proyek serat optik ini menjadi Palapa Ring.

tower, telekomunikasiIlustrasi tower telekomunikasi. (Foto: Antara/Joko Sulistyo)

Pada Jum'at tanggal 25 Mei 2007, Pemerintah melalui siaran pers Ditjen Postel No.70/DJPT.1/KOMINFO/5/2007 dan No. 71/DJPT.1/KOMINFO/5/2007 mengatakan bahwa Menteri Kominfo Muhammad Nuh didampingi oleh Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar, menghadiri penandatanganan nota kesepahaman antara 7 perusahaan yang tergabung dalam konsorsium pembangunan proyek Palapa Ring jilid 1.

Para pihak yang menanda-tangani nota kesepahaman adalah sebagai berikut:\

1. PT Bakrie Telecom.
2. PT Excelcomindo Pratama.
3. PT Indosat.
4. PT Infokom Elektrindo.
5. PT Macca System Infocom.
6. PT Powertek Utama Internusa.
7. PT Telkom.

Pembangunan dilakukan pada pertengahan 2008 dan diprediksikan selesai 2013, tetapi tidak disangka-sangka pembangunan Palapa Ring ini berhenti ditengah jalan.

Proyek baru dimulai kembali pada bulan Maret 2016 setelah ditandatangani kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha.

Proyek Palapa Ring jilid II ini juga termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional sebagaimana ditetapkan melalui Peraturan Presiden No 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, yang ditandatangani Jokowi pada 8 Januari 2016.

Proyek Palapa Ring jilid II ini dibagi menjadi tiga paket, yakni Timur, Tengah dan Barat. Pembangunan jaringan serat optik nasional, yang akan menjangkau 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Adapun paket timur mencangkup wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Sementara paket Tengah meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kepulauan Sangihe-Talaud).

Sedangkan paket Barat menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna).

Berdasarkan informasi yang ada di situs Kominfo.go.id, sampai saat ini pembangunan fiber optik kabel atau Palapa Ring sudah hampir 100 persen selesai.

Hingga saat ini sudah dua paket Palapa Ring yang rampung yaitu Palapa Ring Barat yang sudah selesai pada Maret 2018, dan Palapa Ring Tengah pada  Desember 2018. Sedangkan untuk Palapa Ring Timur hingga saat ini sudah selesai 89,57 persen dan akan benar-benar rampung pada Juni 2019 mendatang.

Baca juga: Proyek Internet Cepat Palapa Ring Segera Rampung, Siapa yang Diuntungkan?

Berita terkait
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya