Mangkir, Alasan Rektor Unnes Bebas Tugas Dosen FBS

Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman mengungkapkan pembebastugasan dosen FBS Sucipto Hadi Purnomo karena telah mendapat teguran lisan berkali-kali.
Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof Fathur Rokhman. (Foto: Tagar/Sigit AF)

Semarang - Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Fathur Rokhman akhirnya angkat bicara terkait pembebastugasan dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Sucipto Hadi Purnomo. Fahtur menegaskan pembebastugasan murni karena pelanggaran sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Fathur mengaku ada ketidakbenaran dalam pernyataan yang dilontarkan oleh Sucipto. Unnes, kata Fathur, bertindak responsif lantaran ada pengaduan dari masyarakat terkait dugaan pelanggaran itu.

"Teguran lisan sudah berkali-kali. Tapi SHP (Sucipto Hadi Purnomo) tidak memberi jawaban. Kemudian kami periksa sekali, belum juga mau memberi keterangan. Akhirnya kami bebastugaskan saja sementara," ujar Fathur saat ditemui Tagar, Senin 24 Februari 2020.

Selain itu, Fathur juga membantah terkait Sucipto dibebastugaskan dari jabatan dosen Unnes berhubungan dengan kesaksian Sucipto di Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah atas kasus dugaan plagiasi terhadap dirinya.

Teguran lisan sudah berkali-kali. Tapi SHP (Sucipto Hadi Purnomo) tidak memberi jawaban.

Ia mengatakan, dalam pemeriksaan Fathur memang memerintah petugas untuk menanyakan tindakan Sucipto yang menjadi saksi di Polda Jateng. Namun, hal itu berkaitan dengan kasus dugaan pencemaran nama baik salah satu Profesor Unnes berinisial AS yang sempat menjadi Direktur Pasca Sarjana.

Waktu itu, pelapor yang berinisial YAS memberi keterangan kepada Polda Jateng bahwa dirinya disuruh oleh dua dosen Unnes dengan inisial SHP dan SGI.

"Kalau saudara SHP pernah menjadi saksi atas kasus plagiarisme yang dituduhkan kepada saya, malah saya tidak tahu itu," ungkapnya.

Saat disinggung terkait alasan dirinya tak menghadiri debat dengan Sucipto, Fathur mengatakan dirinya waktu itu memang sedang berhalangan. Saat itu, Wakil Rektor 3 memang sudah diminta untuk menggantikan dirinya, namun juga tidak bisa.

Selain itu, alasan lain yang membuat Fathur tak hadir yakni ia merasa Sucipto belum sebanding dengan dirinya.

"Kalau SHP debat dengan saya ya tidak sebanding lah. Saya Profesor. Saya bassic-nya soal linguistik dia sastra. Kalau debat itu soal keilmuan, ini soal hukum. Ada yang melapor maka kami tindak lanjuti," ucapnya.

Sementara itu, satu anggota tim periksa Unnes, Hendi Pratama mengatakan, dalam pemeriksaan Sucipto memberi keterangan berbelit-belit.

"Biasanya dalam proses pemeriksaan internal, cepat aja. Tapi, saudara SHP saat ditanya, berbelit belit. Saat ditanya, malah balik bertanya, ini SOP-nya mana, ada SK-nya apa tidak. Jadi pemeriksaan 2 jam, berkutat di sana terus," katanya.

Ia mengatakan, penonaktifan Sucipto adalah bagian dari proses penyelidikan, bukan sebagai keputusan final.

"Ini untuk memudahkan proses penyidikan saja. Akhirnya benar, banyak kebenaran yang kemudian muncul," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan dasar hukum yang dilakukan pihaknya yakni Peraturan Pemerintah  nomor 53 tahun 2010 tentang Pegawai Negeri Sipil. 

Ia mengaku pada ayat 1 menyebutkan, dalam rangka kelancaran pemeriksaan, PNS diduga melakukan pelanggaran disiplin dan kemungkinan akan dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dapat dibebaskan sementara dari tugas jabatannya oleh atasannya langsung sejak yang bersangkutan diperiksa.

"Sampai kapan? Dijelaskan pada ayat selanjutnya, sampai ada putusan hukuman tetap," katanya.

Ia mengatakan, saat ini kasus yang menimpa Sucipto telah dilimpahkan pada KASN dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Ya tinggal tunggu keputusannya saja," ucapnya. []

Berita terkait
Reaksi Istri Sucipto, Dosen Unnes Diduga Hina Jokowi
Sucipto, dosen di Semarang yang dituding Unnes hina Jokowi, mendapat suntikan semangat dari istrinya. Bagaimana ceritanya?
Pengamat Hukum Nilai Kasus Dosen Unnes Mirip Ahok
Pengamat hukum Universitas Katolik Soegijapranata Semarang menilai kasus dosen Universitas Negeri Semarang mirip dengan Ahok karena tidak bersalah.
Kasus Dosen Unnes, Mahasiswa: Rektor Takut
Ratusan mahasiswa Unnes meneriaki rektornya takut di acara diskusi publik di Semarang. Ada apa?
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.