Jakarta - Menteri Pariwisata Seni dan Budaya (MOTAC) Nancy Shukri Malaysia mengatakan jika negara Malaysia bisa saja membuka perbatasan untuk mengizinkan para pelancong internasional yang direncanakan terjadi pada awal Desember.
Turis asing yang divaksinasi lengkap dari daftar negara yang disetujui dilaporkan akan dapat mengunjungi pulau Langkawi tanpa harus menjalani rezim karantina 14 hari.
Nancy mengatakan tanggal pembukaan akan ditentukan setelah mengamati penerapan gelembung perjalanan internasional di Langkawi.
Rencana itu dijadwalkan akan dimulai pada 15 November, menurut New Straits Times (NST). Ia mengatakan bahwa pihak kementerian telah berencana untuk mengamati situasi selama tiga bulan setelah program diluncurkan.
- Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Malaysia yang Harus Dikunjungi
- Baca Juga: Malaysia Mulai Buka Tempat Wisata dengan Prokes Ketat
Ia juga mengatakan bahwa Malaysia kemungkinan akan membuka daerah lain lebih awal. "Mungkin Desember," ucapnya.
Nancy juga menggarisbawahi bahwa rencana pembukaan kembali perbatasan Malaysia akan tergantung pada hasil gelembung perjalanan Langkawi.
Pulau Langkawi adalah tujuan pertama yang menerapkan gelembung perjalanan domestik untuk individu yang divaksinasi penuh di Malaysia, dan mulai menerima wisatawan domestik pada 16 September, menurut The Star.
NST melaporkan hingga kini sudah ada lebih dari 100.000 pelancong domestik yang mengunjungi Langkawi di bawah gelembung perjalanan dari 15 September hingga 16 Oktober. Ketika pemerintah Malaysia mengizinkan perjalanan antar negara bagian untuk individu yang divaksinasi penuh mulai 11 Oktober, gelembung perjalanan domestik tidak lagi diperlukan.
Sementara itu, politikus tersebut baru-baru ini mengatakan kepada CNBC bahwa Malaysia dapat membuka kembali perbatasannya dengan Singapura dalam waktu dekat.
- Baca Juga: Malaysia Gandeng Aceh Kerjasama Industri dan Wisata Halal
- Baca Juga: Potensi Besar Wisatawan Indonesia ke Malaysia
Menurut Nancy, dia seharusnya bertemu dengan pejabat Singapura pada minggu terakhir Oktober, di mana kedua belah pihak akan membahas dimulainya kembali perjalanan lintas batas.
Meskipun telah melonggarkan prokes seperti mengizinkan makan di tempat dan perjalanan antarnegara bagian, Malaysia telah mencatat tren penurunan dalam kasus Covid-19 harian. Sementara itu, Singapura masih mencatat peningkatan kasus dalam beberapa pekan terakhir. []