Banda Aceh, (Tagar 22/5/2018) - Malam itu puluhan kendaraan roda dua berjejer rapi di bawah penerangan lampu pijar berwarna kuning, dan di seberang jalan berderet rapi belasan kendaraan roda empat.
Tampak warung-warung kopi di sisi-sisi jalan dipenuhi pengunjung yang sebagian besar berpakaian koko lengkap dengan peci.
Pemadangan keramaian itu hampir di seluruh warung kopi di Banda Aceh usai melaksanakan ibadah salat tarawih.
Di Aceh, minum kopi memang sudah dianggap kewajiban, maka tidak heran jika saat bulan suci Ramadan, usai salat tarawih banyak orang memenuhi warung kopi.
Warung kopi Solong Mini buka pukul 22.00 Wib, orang-orang yang berkunjung ke sini masih sempat ganti baju di rumah usai salat tarawih, sehingga seperti yang tertangkap kamera ini, semua sudah memakai baju santai.
Warung kopi Solong Mini yang berada di kawasan Lampineung Banda Aceh ini misalnya. Usai salat tarawih, warung yang sudah melegenda ini sudah dipenuhi pengunjung.
Untuk diketahui, pada jam salat tarawih, seluruh warung kopi yang ada di Banda Aceh dilarang berjualan oleh pemerintah Banda Aceh.
Rahmat seorang pekerja di Solong Mini mengatakan, warungnya buka pukul 22.00 Wib hingga 02.00 Wib.
Ade seorang pelanggan Kopi Solong mengaku hampir setiap malam usai salat terawih, singgah di Warkop Solong Mini (Solmin). Sebab kata Ade, selama bulan Ramadan saat siang hari dirinya berpuasa.
"Berbeda dengan hari biasanya, minum kopi hanya bisa saat malam hari," ujar Ade. Ia bersama seorang teman di warung ini.
Ia mengatakan, minum kopi bukan sekadar merasakan nikmatnya si hitam manis itu.
"Selain menikmati kopinya, di warung kopi kita bisa silaturahmi juga, ini sudah menjadi tradisi kami," katanya. (fzi)