Makassar - Aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar, menerjunkan sebanyak 2.692 personel gabungan untuk mengawal rangkaian tahapan atau pemungutan dan penghitungan suara Pilkada, Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2020.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana mengatakan, menerjunkan 2692 personel gabungan dalam rangka menghadapi, mengamankan dan bahkan mengawal tahapan Pilkada selanjutnya, pemungutan dan perhitungan suara, yang jatuh pada, 9 Desember 2020 mendatang.
Hampir seluruh wilayah Makassar rawan, baik rawan secara geografis, rawan terhadap pelanggaran protokol kesehatan dan termasuk rawan aspek keamanan.
"Hari ini, kita menggelar kekuatan, 2692 untuk mengawal rangkaian kegiatan tahapan pemungutan dan perhitungan suara. Mereka diterjunka ke TPS," kata Witnu saat ditemui usai gelar Ape Pasukan di Lapangan Karebosi Makassar, Senin 7 Desember 2020.
Dari 2692 personel gabungan ini terdiri dari Polrestabes Makassar sebanyak 1.452 personel, dan Polda Sulsel sebanyak 1.238 yang masing-masing terdiri Satuan Brimob sebanyak 300, Dit Samapta, 170 dan staf Polda Sulsel sebanyak 768 personel.
"Kami juga dibantu personel BKO dari Brimob Nusantara. Untuk di Makassar, di backup 200 personel atau dua SSK Brimob dari NTB dan Gorontalo. Mereka nanti ikut membantu melancarkan seluruh tahapan. Kemudian juga, kami dibantu oleh instansi terkait, terutama Forkopimda," jelasnya.
Mantan Direktur Intelkam Polda Sulsel ini membeberkan, jika Kota Makassar masuk dalam zona merah Pilkada. Artinya, rawan terjadi hal-hal tidak diinginkan, baik untuk penerapan protokol kesehatan Covid-19, hingga kerawan gangguan keamanan lain.
"Hampir seluruh wilayah Makassar rawan, baik rawan secara geografis, rawan terhadap pelanggaran protokol kesehatan dan termasuk rawan aspek keamanan dan gangguan yang lain. Olehnya itu, kekuatan yang terjunkan ke TPS, sudah sesuai dengan krakteristik masing-masing,"ucap dia.
Dalam tahapan Pilkada, pemungutan dan penghituangan suara nantinya, Kombes Pol Witnu berharap agar masyarakat Makassar tetap membantu dan bersama-sama polisi untuk mewujudkan Pilkada ini sejuk, damai dan aman.
Tapi, jikalau terdapat kelompok atau oknum yang ingin memperkeruh dan mengganggu tahapan Pilkada, maka Polisi akan bertindak tegas.
"Prisipnya, kami ini sudah mempersiapkan langkah-langkah yang sesuai SOP, baik tindakan Soft maupun dengan tindakan Hard, terhadap kelompok atau oknum yang mencoba mau mengganggu tahapan ini," tegas perwira polisi tiga bunga itu. []