Makassar - Kasus dugaan perdagangan manusia di dunia sex atau sex trafficking yang melibatkan pelajar SMA di Makassar, Sulsel, inisial MF 17 tahun dan MS 16 tahun, akhirnya terungkap. Ternyata MS menjajakan diri kepada para pria hidung belang di Media Sosial (Medsos) atas kemauan sendiri.
Hal tersebut terungkap dari hasil asesmen dan pemeriksaan petugas Pusat Layanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Makassar. Dia mengatakan, berdasarkan pengakuan MS, jika dia tidak dijual, melainkan menjajakan dirinya sendiri ke media sosial.
Sejak Januari 2020 lalu. Dia ini ternyata juga, ada grupnya di Medsos. Jadi di grup itu, tempat cari pelanggan.
"Untuk pengakuannya, jika MS keinginan sendiri untuk menjajakan diri ke pria hidung belang,"kata Ketua P2TP2A Kota Makassar, Tenri A Palallo, saat dihubungi via gawainya, Minggu 6 Desember 2020.
Berita terkait:
- Pelajar SMA di Makassar Jual Pacarnya di Media Sosial
- Segini Tarif Pelajar Makassar yang Dijual Pacarnya di Medsos
Dilanjutkannya, MS juga mengakui bahwa dia menjajakan dirinya sudah berlangsung lama, hampir setahun. Sejak Januari 2020, lalu. Dalam menjajakan dirinya, ia ternyata tergabung dalam satu komunitas di dalam salah satu grup chat di media sosial.
"Sejak Januari 2020 lalu. Dia ini ternyata juga, ada grupnya di Medsos. Jadi di grup itu, tempat cari pelanggan," tambahnya.
Kendati demikian, Tenri masih terus melakukan pemeriksaan dan asesmen MS, karena kuat dugaan aksi menjajakan diri ini mempunyai jaringan.
P2TP2A berkomitmen akan mengupas kasus ini agar tidak ada lagi anak dibawah umur dan khususnya pelajar yang masuk dalam lingkaran prostitusi.
"Anak ini melakukan hal itu karena diduga faktor ekonomi dan juga faktor pergaulan. Kami masih akan terus memeriksa MS, karena diduga ada jaringannya. Kami ingin aksi menjajakan diri ini, tidak ada lagi," tegasnya.
Sebelumnya, kasus sex trafficking di dunia pelajar ini terbongkar atas kecurigaan dari orang tua MS. Dimana anak gadis ini kerap keluar malam dan bahkan pulang hingga larut malam.
Atas kecurigaan orang tua MS, sehingga dia berinisiatif untuk menelusuri keberadaan anak gadisnya itu.
Betapa kaget orang tua MS, karena dia temukan anaknya di aplikasi chating yang kerap dijadikan prostitusi. Sehingga, bapak MS mencoba menyamar sebagai salah satu pelanggan. Kemudian berkomunikasi dan janjian untuk bertemu di salah satu Wisma Andi Tonro, Kecamatan Tamalate Makassar.
Kedua anak tersebut, sementara berada di rumah aman P2TP2A Makassar. Keduanya akan dilakukan pemeriksaan dan asemen terlebih dahulu. []