Untuk Indonesia

Majelis Ulama Indonesia dan Meme Klepon Tidak Islami

Menggelikan tiba-tiba Majelis Ulama Indonesia atau MUI bicara soal klepon. Dengan begini MUI tampak sebagai organisasi usang, tidak bermanfaat.
Ilustrasi - Klepon. (Foto: Tagar/Instagram/@dapur_ibulina)

Oleh: Ade Armando*

Majelis Ulama Indonesia (MUI) marah dengan menyebarnya meme 'kue klepon tidak islami' yang beredar pekan lalu. Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am menilai meme itu termasuk berita bohong yang menyulut permusuhan atas dasar SARA. Karena itu dia meminta aparat penegak hukum segera mengusut dan menindak pembuat dan penyebar meme, karena telah membuat kegaduhan. Meme itu, katanya, berpotensi melecehkan agama. 

Terus terang buat saya, sikap MUI ini mengherankan dan juga menggelikan. Bapak-Ibu MUI, meme itu bukan berita bohong. Tujuannya bukan menyulut permusuhan. Meme itu dibuat untuk menyindir para pemuka Islam yang selama ini justru sudah mempermalukan Islam dengan segala fatwa mengada-ada dan juga menyebarkan kebencian.

Meme itu tidak melecehkan agama. Meme klepon itu menyindir kelakuan para pemuka agama yang ironisnya selama ini didiamkan MUI. Yang seharusnya dipersoalkan MUI bukanlah pembuat dan penyebar meme.

Meme klepon itu mungkin menampar MUI. Tapi alih-alih marah, MUI seharusnya justru introspeksi diri. MUI adalah sebuah lembaga ulama yang seharusnya dihormati. Mereka seharusnya bicara ketika ada ulama, atau ustaz, atau para pemuka Islam yang secara semena-mena mempertontonkan kebodohan yang bisa membuat orang menyangka bahwa Islam memang terbelakang.

Fatwa klepon tidak islami itu memang cuma karang-karangan pembuatnya. Tapi bukankah ada begitu banyak pengharaman lainnya yang memang secara serius dinyatakan si pemuka agama? Bukankah ada pengharaman mengunjungi Candi Borobudur? Bukankah ada pengharaman menyaksikan drama Korea? Bukankah ada pengharaman menyanyikan lagu 'Naik-naik ke Puncak Gunung?' Bukankah ada pengharaman menggunakan konde? Bukankah ada pengharaman GoFood? Bukankah ada pengharaman pemakaian kaos Red Devils? Bukankah ada pengharaman menabung di bank?

Jadi, menggelikan kalau sekarang tiba-tiba saja MUI bicara soal klepon.

Baca juga: Bahan Klepon Halal Semua Kok Dibilang Enggak Islami

Bahkan yang paling fenomenal, bukankah ada hoaks bahwa MUI pernah mengharamkan pengucapan selamat Natal? Dalam hal yang terakhir ini, MUI seharusnya bicara karena MUI bahkan difitnah telah mengeluarkan fatwa pengharaman selamat Natal. MUI seharusnya meng-clear-kan tuduhan itu. Namun, MUI bungkam seribu bahasa. MUI juga seharusnya mengeluarkan pernyataan ketika beragam pengharaman tidak masuk akal itu dilontarkan.

Bila dirasa masih ada perbedaan tafsir, seperti soal menabung di bank, MUI bisa mengatakan bahwa ada perbedaan pendapat di antara ulama. Tapi, MUI harus bicara. Apalagi soal yang luar biasa dungu, seperti haramnya menonton drama Korea. Itu luar biasa menggelikan dan dilontarkan seorang ulama yang didengar pendapatnya, yaitu Ustaz Abdul Somad. MUI harus bicara.

Karena MUI bungkam, semakin banyak ustaz yang merasa mereka pun bisa bicara apa saja. Termasuk soal mengharamkan lagu 'Naik-naik ke Puncak Gunung' itu.

Jadi kalau sekarang ada meme yang menyindir klepon tidak islami, MUI jangan kebakaran jenggot. MUI justru harus menjaga agar Islam jangan sampai disalahartikan sebagai agama terbelakang. MUI terlalu lama diam. MUI juga seharusnya bicara ketika ada pemuka agama menyatakan Islam mengajarkan hal-hal yang tidak masuk akal.

MUI jangan bungkam ketika ada kampanye menegakkan khilafah. MUI jangan bungkam ketika ada kampanye menjalankan poligami. MUI jangan bungkam ketika ada ustaz terkemuka yang menganjurkan minum kencing onta. MUI jangan bungkam ketika ada pemuka agama yang bilang virus corona hanya akan hinggap di tubuh orang yang tidak beriman dan mengikuti protokol Covid-19.

Begitu pula, MUI seharusnya bicara ketika saat ini ada banyak kebencian dan kebohongan dilakukan dan disebarkan atas nama Islam. Ketika ada orang seperti Abdul Somad menyatakan bahwa dalam salib umat Kristen terdapat jin kafir, kenapa MUI diam saja? Ketika dulu Rizieq Shihab menghina kelahiran Yesus, kenapa MUI diam saja? 

Saran saya pada para ulama di MUI, jangan diam, jangan bungkam ketika para pemuka Islam dan organisasi Islam itu memanipulasi Islam dan menyebarkan kebohongan, kebodohan, kebencian.

Baca juga: Akun Ini yang Pertama Posting Klepon Tidak Islami

Dan kemudian ketika Rizieq melarikan diri ke Saudi dan dari sana terus menyuarakan kebencian, di mana suara MUI? Ketika orang seperti Ketua FPI Shobri Lubis menyatakan Ahmadiyah halal darahnya, kenapa MUI diam saja? Ketika orang seperti Tengku Zulkarnain yang adalah Wasekjen MUI menghina orang Jawa, di mana suara MUI? Ketika Zulkarnain ini menyatakan kesenangan umat Islam adalah membunuh, di mana suara MUI?

Ketika saat ini ada fenomena kehadiran mualaf yang mendadak menjadi ustaz dan populer karena menjelek-jelekkan Kristen, di mana suara MUI? Ketika para ustaz mualaf ini kemudian diketahui banyak berbohong tentang masa lalu mereka, misalnya ada yang bilang dia anak kardinal atau dia lulus Universitas Vatikan, di mana suara MUI?

MUI bahkan juga bungkam ketika kekerasan demi kekerasan dilakukan atas nama Islam. Baru saja kita mendengar ada kelompok-kelompok Islam menyerang tanah makam keluarga Sunda Wiwitan di daerah Kuningan, di mana suara MUI?

Ketika ada penyerangan vihara dan klenteng di Tanjung Balai, di mana suara MUI? Ketika ada penyegelan dan pelarangan pembangunan gereja, di mana suara MUI? Ketika aksi-aksi 212 membawa anak-anak ke Jakarta untuk melakukan unjuk rasa, di mana MUI? MUI bungkam. MUI bisu. Paling-paling MUI sibuk bicara ketika ada isu sertifikasi halal.

Ya mungkin karena MUI akan dapat aliran dana besar dari sana. Tapi kesan yang akhirnya terbangun adalah MUI memang bukan lembaga yang peduli pada kemaslahatan umat dan bangsa. MUI membiarkan banyak ulama di Indonesia terus menyebarkan kebodohan, kebohongan, kebencian.

Jadi, menggelikan kalau sekarang tiba-tiba saja MUI bicara soal klepon. Dengan begini MUI tampak sebagai organisasi yang usang dan tak bermanfaat. Bahkan MUI seperti membiarkan umat Islam terbelakang dan membiarkan Islam tampak sebagai ajaran yang terbelakang.

Jadi, saran saya pada para ulama di MUI, jangan diam, jangan bungkam ketika para pemuka Islam dan organisasi Islam itu memanipulasi Islam dan menyebarkan kebohongan, kebodohan, kebencian. Ajarkan umat untuk senantiasa menggunakan salah satu karunia terbesar Tuhan kepada manusia, akal sehat. Terus gunakan akal sehat. Karena hanya dengan akal sehat, agama bermanfaat.

*Dosen di Universitas Indonesia

Berita terkait
Pemilik Foto Klepon Tidak Islami Angkat Bicara
Seorang pengguna Twitter bernama Dita W.Ichwandardi dengan akun @ditut mengaku foto klepon sebagai jajanan tidak islami sebagai miliknya.
Disebut Tidak Islami, Ini Asal-Usul Kue Klepon
Jajanan legendaris kue klepon mendadak viral karena disebut sebagai makanan tidak islami. Dari mana asal-usul kue klepon sebenarnya.
Sajian Lezat Aneka Kreasi Klepon Jajanan Nusantara
Klepon salah satu jajanan khas Nusantara yang tidak pernah lekang oleh waktu. Berikut resep sajian lezat aneka kreasi klepon jajanan nusantara.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban